• Berita Terkini

    Kamis, 12 November 2020

    Empat Rumah di Panjer Terdampak Longsor

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hujan deras yang terjadi bebepa waktu lalu, ternyata kembali meninggalkan jejak duka bagi Kebumen. Akibat hujan tersebut longsor melanda pemukiman warga di Dukuh Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen, Kamis (12/11/2020). 


    Panjang luncuran longsor mencapai 30 meter. Ini menyebabkan empat rumah warga terdampak. Selain rekahan tanah, beberapa bangunan gedung juga mengalami retakan di beberapa titik. 


    Plt Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto menyampaikan peristiwa bergeraknya tanah di RT 3 RW 1 Kelurahan Panjer terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Kondisi tersebut cukup menakutkan karena berlangsung sekitar 2 jam lamanya. Selain longsor 30 meter, juga terjadi retakan tanah kurang lebih 50 hingga 70 meter. 


    Bagian tanah yang mengalami longsor berada di lereng Sungai Lukolo. Tanah yang selama ini menjadi tebing longsor. Padahal dibagian atas merupakan pemukiman penduduk. "Akibat hujan deras yang terjadi pada hari Selasa (10/11) mengakibatkan tanah bergerak di RT 03 RW 01 Kelurahan Panjer," katanya.


    Teguh menjelaskan, kedalaman longsor bervariasi. Ini mulai 7 hingga 12 meter. Adapun rumah yang rusak melanda lima Kepala Keluarga (KK) yang tergabung dalam empat rumah. Ini Supangat, Suprapti, Paiman dan Wahyuniatun. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, total jiwa yang terdampak sebanyak 14 orang dengan keadaan selamat.  


    Demi keamanan dan keselamatan, para penghuni rumah di relokasi. Untuk sementara mereka menempati Rumah Dinas Bekas RSUD Kebumen. Hal in "Penghuni rumah total 14 jiwa direlokasi sementara di empat  bangunan rumah dinas bekas RSUD Kebumen," jelasnya. 


    Selain upaya assesmen oleh petugas, BPBD Kebumen bersama kepolisian memasang garis polisi sebagai tanda bahaya di sekitar lokasi. Selain itu, aliran listrik maupun saluran air dari PDAM juga diminta agar diputus.  "Akan dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh tim geologi LIPI dan Bandung terkait kondisi tanah yang bergerak," ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top