KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Untuk menghubungkan akses antar desa dan kecamatan, Pemerintah Desa Grenggeng membangun jembatan gantung di atas kali Kemit. Pemasangan jembatan dilaksanaan selama dua hari yakni Rabu-Kamis (4-5/11/2020).
Adanya pembangunan jembatan disambut antusias warga. Pasalnya setelah 95 tahun kini Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar akhirnya memiliki jembatan gantung untuk akses warganya.
Jembatan dibangun melintang dengan panjang 65 meter dengan lebar 1,8 meter. Itu menghubungkan Dusun Jrabang dengan Dusun Pancasan desa setempat. Selain itu juga dapat menghubungkan Desa Kedungpuji Kecamatan Gombong dengan Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar yang memang berbatasan langsung.
Kepala Desa Grenggeng Eri Listiawan menyampaikan pembangunan jembatan menghabiskan dana sebasar Rp 230 juta. Dana tersebut Rp 182 juta dari Dana Desa dan sisanya Rp 42 juta menggunakan dana dari Pendapatan Asli Desa (PADes). Sedangakan untuk tenaga pengerjaanya dilakukan secara swadaya oleh warga. Ini tentunya dilaksanakan secara bergotong royong dan bergantian dari 10 RW dan 43 RT.
“Pembangunan Jembatan memakan biaya Rp 230 juta. Itu diluar tenaga, karena untuk pengerjaanya dilakukan secara swadaya agar masyarakat bisa berkontribusi dan mempunyai rasa memiliki adanya jembatan tersebut,” katanya.
Eri menjelaskan sebelum jembatan dibangun, warga dusun Jrabang yang hendak ke balai desa atau atau ke tempat pemakaman harus berputar dan melewati jalan nasional. Untuk itu pihaknya merasa pembangunan jembatan tersebut sangatlah penting untuk mobilisasi warganya. “Sebelum ada jembatan ini waraga RW 10 Dusun Jrabang jika hendak ke balai desa, Pasar Kemit bahkan untuk menuju ke pemakaman saja mereka harus memutar lewat jalan nasional,” jelasnya.
Eri pun menyebut beberapa material yang digunakan untuk pembangunan jembatan juga berasal dari donasi luar negeri. Ini seperti Swiss dan Argentina yang disalurkan melalui Toni Rutiman sebagai penyalur dan Suntan sebagai tenaga ahli.
Dirinya berharap, dengan dibangunya jembatan gantung tersebut komunikasi sosial bisa semaki terjalin dan warga diminta untuk sama-sama saling menjaga dan merawatnya dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu lebih lama. “Jembatan dengan dana desa ini diharapkan dapat dijaga dan dirawat oleh masyarakat. Ini tentunya agar lebih awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu lebih lama,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Antusias Sambut Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
- Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda
- Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemprov Jateng Seleksi Ratusan Peserta Magang ke Jepang
- Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Perekonomian Meningkat
- Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp7 Triliun
- Ditinjau Ahmad Luthfi dan Zulkifli, Inilah Potensi Ekonomi KDMP Sumbung Boyolali