• Berita Terkini

    Sabtu, 10 Oktober 2020

    Hidup di Rumah Reot, Mbah Sutinah Dapat Perhatian dari Arif Sugiyanto


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Cap Kebumen sebagai daerah miskin sepertinya masih benar adanya. Setidaknya, masih ditemukannya fakta sejumlah warga hidup bahkan di bawah garis kemiskinan. Satinah (90), adalah salah satu contoh.


    Satinah, warga Dukuh Pedati RT 02 RW 01 Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren itu  sebatang kara. Hidupnya sangat memprihatinkan karena masih tinggal di rumah tak layak huni. Tempat tinggalnya nyaris tak bisa disebut rumah. Mirip kandang ayam.


    Sebagian dinding rumahnya masih dari bambu. Perabotan rumah usang, sudah begitu atap yang bocor disana sini. Untunglah, cerita Mbah Satinah ini sampai ke telinga Arif Sugiyanto.



    Ini setelah seorang warga, memposting kondisi Mbah Satinah lewat media sosial. Tergerak dengan kondisi itu, Arif datang langsung ke rumah Satinah,  Jum'at (9/10/2020).


    Arif, Wakil Bupati Kebumen yang tengah menjalani masa cuti karena berstatus Calon Bupati pada Pilkada Kebumen, itu merasa tergerak. Arif mengungkapkan, negara harus hadir dalam situasi semacam ini.


    Menurutnya, kemiskinan adalah masalah bersama. Jadi, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Perlu juga peran serta masyarakat. Dalam kasus Mbah Sutinah, Arif mengapresiasi warga atau netizen yang memposting kondisi  Mbah Sutinah.


    "Terima kasih untuk para netizen yang telah menginformasikan kondisi nenek Satinah saat ini,  hal tersebut merupakan masukan terhadap pemerintah agar pembangunan merata hingga level bawah," ujar Arif.


    "Kabupaten Kebumen yang terkenal guyub rukun yang pastinya bisa segera mengatasi hal ini, secara bersama sama," ungkap H Arif.


    Selain mengunjungi nenek Satinah, Arif juga mengunjungi pembuatan kripik melinjo yang merupakan makanan khas kebumen dan menjadi produk andalan yang sangat diminati hingga perkotaan. Dalam kesempatan tersebut ia juga mencoba untuk membuat sendiri, mulai dari menyangrai biji melinjo dan menumbuknya hingga menjadi emping.


    Disampaikan produk usaha mikro atau UMKM seperti yang ada di desa Bocor perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan produknya agar penghasilan mereka meningkat, apalagi emping melinjo buatan Kebumen sangat diminati oleh berbagai kalangan.

    "Ini adalah Usaha masyarakat di selatan kebumen dan masih sederhana dengan menggunakan kayu bakar untuk itu pemerintah harus hadir kedepan agar yang membuat emping ini mendapat penghasilan dan kesehatan yang baik dan terjaga," pungkas Arif. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top