• Berita Terkini

    Selasa, 27 Oktober 2020

    Banjir Kebumen Terus Meluas, 32 Desa Terdampak

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hujan deras terus mengguyur kabupaten berselogan Beriman ini hingga Selasa (27/10/2020). Akibatnya jumlah daerah yang terendam banjir di Kebumen terus meluas. Hingga kini banjir yang semula hanya melanda 27 desa, kini dilaporkan telah mencapai 32 desa. 


    Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan banjir melanda desa dan kelurahan pada tujuh kecamatan. Dari jumlah tersebut, ketinggian air pun bervariasi. Ini mulai dari 30 centimeter hingga lebih dari satu meter. 


    Untuk Kecamatan Gombong melanda Kelurahan Gombong dan Wonokriyo. Selain itu Desa Wero, Panjangsari dan Patemon.  Kecamatan Buayan melanda Desa Sikayu dan Desa Gandasuli. Sedangkan Kecamatan Puring banjir terjadi di Desa Madurejo, Desa Sidobunder dan Desa Sidodadi. Adapun Kecamatan Adimulyo banjir melanda di Desa Kemujan, Desa  Adimulyo, Desa  Arjosari, Desa Pekuwon. Kecamatan Karanganyar di Kelurahan Karanganyar, Panjatan, Plarangan, Jatiluhur. 


    Kecamatan Alian banjir melanda di Desa Krakal, Desa Kalirancang, Desa Sawangan, Desa Seliling, Desa Surotrunan, dan Desa Bojongsari. Untuk Kecamatan Kebumen mengalami jumlah banjir terbanyak yakni mencapai delapan desa. Ini meliputi Desa Klijirek, Desa Bandung, Desa Candimulyo, Desa Sumberadi, Desa Roworejo, Desa Tanahsari, Desa Wonosari juga Desa Jatisari. 


    Bako Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto menyampaikan  selain banjir yang meluas, bencana tanah ternyata juga bertambah.  Ini seperti ruas Jalan Karanganyar-Karanggayam. Selain iu juga terjadi di Desa Kretek Kecamatan Rowokele. Kemudian kejadian longsor paling banyak di Pejagoan yakni Desa Pejagoan, Desa Jemur, Desa Peniron, Desa Watulawang dan Desa Karangpoh. "Longsor di Kecamatan Sempor di Dukuh Kronogunung RT 08 RW 02 Desa Tunjungseto dan Dukuh Kaliputih Desa Sempor," ungkapnya.


    Akibat banjir, warga yang semula mengungsi dan sudah ke rumah, kini kembali ke pengungsian. Ini terjadi di Desa a Madurejo, mereka kembali mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dapur umum yang telah tersedia juga melayani penyediaan nasi bungkus bagi masyarakat pengungsi. Disisi lain, BPBD juga melakukan droping logistik pangan kebutuhan relawan dan pengungsi. (mam)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top