• Berita Terkini

    Rabu, 23 September 2020

    Pesantren Diminta Perketat Protokol Kesehatan

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di tengah semakin meningkatnya kejadian positif Covid-19, pondok pesantren menjadi salah satu yang paling rawan. Oleh sebab itu, para pengasuh pondok pesantren diminta benar-benar dapat bersama-sama menanggulangi penyebaran covid-19.


    Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi  pencegahan dan penanggulangan covid-19  di kalangan pondok pesantren. Tak kurang dari 60 peserta mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Kebumen serta digelar di Gedung Auditorium IAINU Kebumen itu, Rabu (23/9/2020). Para peserta merupakan para santri.


    Sosialisasi penanganan covid dan Jogo Santri bekerjasama dengan Tim Gugus Tugas Covid 19 Kebumen. Acara itu dihadiri oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid19 sekaligus Wakil Bupati Kebumen, H Arif Sugiyanto SH, dan Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Ketua PPNI Kebumen Tritunggal Eko Sapto, Sekdin Dinas Kesehatan Kebumen Kusbiantoro, jajaran OPD terkait serta para pengurus ponpes yang dibawah naungan RMI NU Kebumen.


    Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Kebumen, Gus Fachruddin Achmad Nawawi, mengatakan untuk menangani dan mencegah penularan covid19 dilingkungan ponpes, seluruh pesantren dihimbau untuk membentuk tim Jogo Santri. Tim ini bertujuan untuk mengontrol keadaan para santri di masa pandemi Covid-19.


    "Kami mengimbau agar pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan serta membentuk tim Jogo Santri yang selalu siap mengontrol keadaan para santri di pondok,” kata Fachrudin


    Ia menjelaskan Tim Jogo Santri ini untuk mengontrol penerapan prototokol kesehatan santri, seperti menjaga jarak, pakai masker, dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

    "Mari saling menjaga, melindungi diri sendiri dan orang lain dengan cara menerapkan 3M, yakni memakai Masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun,” ujar pria yang juga Pengausuh Pondok Pesantren Al-Hasani Alian Kebumen itu.


    Sementara itu, Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan diseluruh lembaga formal maupun non formal. Termasuk di lingkungan pondok pesantren. 


    Hal ini agar keselamatan peserta didik, para pengajar dan semua yang terkait tetap terjaga. Sementara jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia trennya cenderung meningkat dari hari ke hari. Hal ini juga terjadi pada Kabupaten Kebumen.


    "Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat menjadi ajang untuk saling bertukar pikiran sehingga pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kebumen, khususnya di pondok pesantren dapat dilaksanakan dengan baik," kata Arif.


    Pemerintah daerah bersama Satgas Covid-19 akan memberi perhatian khusus agar penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren dapat terus diminimalisir.


    "Saya berharap agar pengawasan dan langkah antisipatif dari para kiai selaku pengasuh pesantren dan para pengurus ditingkatkan lagi," ujar dia.

    Menurutnya, jika upaya pencegahan dan penerapan protokol kesehatan ini berjalan dengan maksimal, maka penularan virus ini pun dapat ditekan seoptimal mungkin.

    "Mari kita bersama-sama mengubah perilaku demi memutus mata rantai pernyebaran Covid-19. Seperti bersalaman, bersentuhan, dan lainnya. Memang tidak mudah, namun ini harus dilakukan," tandasnya.


    ” Apabalia ada santri yang sakit, segera lapor ke Dinas kesehatan supaya cepat ditangani. Jadi tidak sampai menular ke yang lain," tegas Arif.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top