• Berita Terkini

    Selasa, 01 September 2020

    Pemkab Kebumen Diminta Tinjau Kembali Soal Rencana Pembangunan Kampus UNS

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejumlah pihak menyayangkan adanya rencana kerjasama antara Pemkab Kebumen dengan Universitas Sebelas Maret (UNS). Termasuk, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen KH Dawamudin Masdar yang meminta Pemkab meninjau kembali rencana ini, mengingat dampak yang ditimbulkan.

    Ia berpendapat, jika kerjasama tersebut direalisasikan, akan menjadi klaster kemiskinan di lingkungan keluarga dosen dan pegawai Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

    Hal ini ditegaskan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen KH Dawamudin Masdar. Pihaknya sendiri hingga kini merasa belum yakin kalau Pemkab Kebumen akan kerjasama dengan UNS. Sebab kalau itu diwujudkan bisa menimbulkan klaster kemiskinan di lingkungan keluarga dosen dan pegawai PTS yang ada di Kebumen. “Sebaiknya ini jangan dilakukan. Jangan sampai ada klaster kemiskinan baru di Kebumen,” tuturnya, Selasa (1/9).

    KH Dawamudin juga menyayangkan adanya rencana kerjasama tersebut. Pihaknya dengan tegas menyatakan kurang setuju. Menurtnya, kerjasama yang akan dibanguan jelas dapat mematikan eksistensi PTS yang ada di Kebumen. “Kalau saya jelas kurang setuju, karena hal itu akan bisa mematikan eksistensi PTS yang ada di Kebumen. Para dosen dan pegawai PTS di kebumen terancam kehilangan pekerjaan,” terangnya.

    Disampaikan pula, misalnya di Kebumen terdapat 500 dosen dan pegawai PTS di Kebumen. Masing-masing mempunyai istri atau suami dan 3 orang anak, maka ada 2500 orang yang bisa terancam menjadi miskin, karena mahasiswanya berkurang. “Untuk itulah rencana kerjasama tersebut perlu dipertimbangkan kembali,” tegasnya.
    KH Dawamudin juga menegaskan Pimpinan DPRD perlu hearing dengan para pimpinan PTS dan tokoh masyarakat Kebumen. Ini berkait dengan rencana kerjasama tersebut agar bisa menyerap aspirasi secara komprehensif.

    Sebelumnya terkait rencana tersebut juga sudah disorot oleh Rektor IAINU Kebumen Dr Imam Satibi. Pihaknya berharap rencana kerjasama Pemkab Kebumen yang akan menjadi kawasan Eks RSUD Lama menjadi Gedung Kampus UNS dapat dipertimbangkan kembali.

    Di Kebumen sendiri kini telah banyak berdiri perguruan tinggi. Dalam hal ini rasio perguruan tinggi yang ada dan animo masyarakat perlu dipertimbangkan. Terlebih kini pemerintah mensejajarkan antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

    “Bupati menurut saya harus setidak-tidaknya punya kearifan lokal, kendati sampai saat ini daerah belum banyak berbuat untuk mendukung peran perguruan tinggi. Kalau bagi IAINU sebagai PTKIS mungkin tidak terlalu khawatir. Namun bupati perlu mempertimbangkan perguruan tinggi umum,” ungkapnya.

    Sementara itu Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz menyampaikan pihaknya telah bertemu dengan Wakil Rektor UNS Profesor Guntoro untuk membahas lebih lanjut mengenai pembangunan gedung tersebut.

    Menurutnya, tantangan ke depan tentunya akan semakin berat, sehingga membutuhkan SDM yang benar-benar berkualitas. Pemerintah bisa mengupayakannya dengan menyiapkan fasilitas pendidikan yang memadai, termasuk adanya Perguruan Tinggi Negeri. "Tolak ukur Kabupaten dikatakan maju jika ada perguruan tingginya, apalagi ini perguruan tinggi negeri,” katanya.

    Untuk proses pembangunannya sendiri harapannya bisa dimulai pada 2021 mendatang. Adanya kampus negeri di kawasan tersebut akan berdampak sangat luas. Dimana nantinya akan ada ratusan atau bahkan ribuan mahasiswa yang berada ditempat tersebut. Selain itu kawasan Kodim 0709/Kebumen saat ini, akan menjadi sentra ekonomi. Disisi lain exit tol berada di Desa Sidamara, maka Stasiun Kebumen jadi tengah kota. Adanya kampus, kuliah mahasiswa UNS S1 juga agar kawasan tersebut tidak rusak dan mangkrak.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top