• Berita Terkini

    Minggu, 06 September 2020

    Mengabdi Selama 38 Tahun, Tetap Menjadi GTT

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Nasib Guru Tidak Tetap (GTT) memang sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, meski telah mengabdi selama 38 tahun bahkan hingga pensiun atau Purnawiyata bhakti namun masih berstatus sebagai GTT.

    Mereka adalah Sukamto dan Masamah. Sukamto merupakan GTT di SMP Negeri 1 Poncowarno yang telah mengabdi selama 32 tahun. sedangkan Masamah adalah GTT di SD Negeri 1 Bumiharjo Klirong yang telah mengabdi selama 30 tahun. Selama waktu tersebut mereka mengabdikan dirinya di dunia pendidikan, tanpa pernah menjadi PNS.
    Kedua GTT tersebut dilepas dalam acara GTT Purna Wiyata Bhakti yang diselanggarakan di Aula Gedung PGRI Kebumen. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen H Moh Amirudin mewakili Bupati KH Yazid Mahfudz, Sabtu (5/9/2020).

    Sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan atas jasa-jasanya, kedua GTT tersebut masing-masing mendapatkan tali asih dari Paguyuban GTT/PTT sebasar Rp 12,5 juta. Ini ditambah dari PGRI Rp 10 juta. Sehingga baik Sukamto maupun Masamah masing-masing mendapatkan Rp 22,5 juta. Acara juga dihadiri oleh Ketua PGRI Kebumen Agus Sunaryo, Pengurus serta anggota Paguyuban PTT/GTT.

    Selain mendapatkan tali asih Sukamto dan Masamah juga mendapatkan bingkisan. Ini sebagai bentuk solidaritas sesama antar GTT/PTT. Terdapat pula bingkisan dari PGRI dan Dinas Pendidikan Kebumen.

    Ketua Paguyuban GTT/PTT Kebumen Musbikhin menyampaikan 38 tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itulah mereka berdua mendedikasikan waktunya demi mencerdaskan anak bangsa. “Mereka sangat berjasa, dalam mendidik dan mengajar serta mencerdaskan anak bangsa. Pengabdian yang sangat lama itu, sudah selayaknya mendapatkan penghargaan,” tuturnya.

    Ketua PGRI Kabupaten Kebumen Agus Sunaryo menyampaikan tali asih bersumber dari urunan teman-teman  GTT/PTT. Selain itu ada pula tali asih dari PGRI Kabupaten. Pera guru sangat penting bagi kemajuan bangsa.

    “Semaju apa pun teknologi,  tetap tidak mungkin menggantikan peran guru sebagai pendidik. Pengetahuan memang dapat diperoleh dari internet atai perangkat lainya. Namun tidak akan mungkin  karakter anak bisa ditanamkan tanpa ada peran guru dalam mendidik anak-anak bangsa,” katanya.
    Disampaikan pula PGRI sebagai organisasi wadah bagi profesi para guru, menampung guru PNS maupun guru swasta. Bahkan semua GTT diharapkan bergabung dengan PGRI sebagai wadah bagi guru di daerah. “Kami berharap paguyuban GTT dan PTT tetap ada sepajang masih ada GTT/ PTT,” terangnya.

    Sementara itu Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz dalam sambutannya yang dibacakan oleh H Moh Amirudin mengapresiasi pengabdian kedua GTT yang telah memasuki purna wiyata, namun masih berstatus guru tidak tetap.  (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top