KEBUMEN(kebumeneskpres.com)-Ditengah Pandemi Covid-19 Sanggar Seni Wisma Budaya Tambakmulya Puring menggelar Pagelaran Wayang Orang. Ini dengan mengusung lakon “Gatutkaca Rabi”. Pagelaran kesenian yang dilakukan beberapa waktu lalu, dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan .
Di Kebumen pementasan wayang orang sudah terhitung langka. Adapun pagelaran wayang orang tersebut dilaksanakan dalam rangka Gebyar Suran dan juga tasyakuran ulang tahun sanggar seni tersebut ke 3. “Selama ini wisma budaya secara mandiri telah menyelenggarakan pelatihan beberapa cabang seni tradisional,” kata Ketua Wisma Budaya Ki Sutarso.
Di sanggar tersebut ada yang berlatih karawitan, tari, Kethoprak dan wayang orang. Pelatihan dilaksanakan secara gratis. Artinya mereka yang mengikuti latihan sama sekali tidak dipungut biaya. Untuk karawitan dilatih langsung oleh Ki Sutarso. Sedangkan wayang orang dilatih oleh Ki Pardiman yang juga merupakan pelatih tari dan kethoprak. “Wisma budaya belum bisa mendatangkan pelatih. Ini lantaran belum mampu membayar,” ungkapnya.
Melalui Dewan Kesenian Daerah (DKD) baik Ki Sutarso maupun ki Pardiman memohon untuk diberi ruang dan kesempatan untuk mementaskan kesenian wayang orang hasil dari bimbingan Wisma Budaya. Ini pada acara kesenian yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen. Adapun Grup Wayang Orang Wisma Budaya merupakan satu-satunya grup wayang orang yang ada di Kebumen.Selain itu juga sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari pemerintah.
Ketua DKD Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo yang hadir saat acara memberikan apresiasi kepada Ki Sutarso dan Ki Pardiman serta rekan-rekannya yang telah turut serta dalam usaha mengembangkan dan melestarikan seni tradisional di Kebumen. “DKD akan berusaha untuk membantu merealisasiakan harapan sangkar seni Wisama Budaya . Mengingat grup seni Wayang orang Wisma Budaya ini merupakan barang langka,” ucapnya. (mam)
