Bahkan kini di Kebumen pasien kembali bertambah 16 orang, sehingga jumlah total terdapat 264 pasien positif corona. Untuk itu diperlukan ketegaskan pemerintah terkait penerapan standar protokol kesehatan bukan lagi sekedar himbauan.
Hal tersebut ditegaskan oleh Praktisi Hukum HD Sriyanto SH MH MM. Pihaknya menegaskan diperlukan aturan yang tegas dari pemerintah terkait penanganan dan penerapan protokol kesehatan. “Himbauan berbeda jauh dengan aturan. Selama ini himbauan telah dilakukan, dan kini diperlukan ketegasan,” tuturnya, Selasa (8/9/2020).
Menurutnya, langkah yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yakni dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Ini mulai menggenakan masker, hand sanitizer, social distancing dan lainnya.
Untuk itu, lanjut HD Sriyanto, Pemkab Kebumen perlu membuat aturan terkait dengan penerapan standar protokol kesehatan. Sebab jika aturan telah ditetapkan akan bersifat mengikat bagi semua masyarakat. Dalam aturan juga terdapat penerapan sanksi bagi yang melanggarnya. “Jika telah ada aturan, mau tidak mau masyarakat akan menerapkan standar protokol kesehatan,” tegasnya.
Hal ini jelas berbeda jika hanya dengan himbauan. Himbauan dapat terlaksana dengan baik, manakala kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan tinggi. Namun fakta menunjukkan hingga kini masih banyak masyarakat yang belum melaksanakan penerapan protokol kesehatan saat keluar rumah. “Bisa dilihat, yang sangat sederhana, masih banyak yang belum menggunakan masker,” paparnya.
Sekedar informasi selain bertambahnya pasien positif, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 juga bertambah. Dari 264 orang dengan positif corona, 79 diantaranya masih dalam perawatan, 177 orang sembuh dan delapan orang meninggal dunia.
Dengan memperhatikan perkembangan kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen, Gugus Tugas sendiri telah melakukan pengkajian kasus dan analisa data. Dari hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen masih berpotensi naik. (mam)
