• Berita Terkini

    Senin, 24 Agustus 2020

    Hibur Masyarakat, Pakardasi Purworejo Gelar Kesenian Wayang Kulit

    PURWOREJO- Paguyuban Karawitan dalang dan sinden (Pakardasi) Kabupaten Purworejo, menggelar kesenian wayang kulit untuk menghibur masyarakat. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka Lustrum SMAN I Purworejo.

    Kegiatan yang dirangkai dengan kegiatan doa Bersama forum komunikasi umat beragam (FKUB) dan ruwat bumi tersebut, dihadiri Bupati Purworjo, Agus Bastian dan Ketua paguyuban Muda Ganesha (MG) Dwi Wahyu Atmaji, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) KH R Junaidi Jazuli, dan pengurus Pakadasi Kabupaten Purworejo Grahito Ganjar.

    Bupati mengatakan, masa pandemi Covid-19 ini Pekab Purworejo mengurangi aktifitas hiburan di masyrakat. Tahun ini Pemerintah Kabupaten tidak menggelar wayang seperti biasanya karena pandemi  Covid-19 yang  terus meningkat di Purworejo. Tentunya alumni SMAN 1 dapat mengadakan kegiatan ini sangat bagus, yang tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat tapi juga memberikan doa agar masa pandemi ini segera berakhir.

    “Kita ingin kondisi ini bisa terkendali, agar Purworejo kembali ke zona hijau. Sehingga harapannya, semua sektor bisa bergerak normal, termasuk anak-anak pelajar SD SMP bisa bersekolah kembali dengan bertatap muka. Untuk itu saya sangat berharap semua masyarakat dapat terus menerapkan protokol kesehatan dari pemakaian masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” pinta Bupati 

    Sementara itu Dwi Atmaji mengatakan, kegiatan wayang kulit ini masih rangkaian lustrum SMAN I Purworejo. Sedianya juga akan digelar reuni akbar namun karena pandemic covid sehingga rencana reuni akbar ditunda tahun depan. Dalam pagelaran wayang ini, diterapkan protokol kesehatan, yakni undangan hanya dibatasi 50 orang dan lainnya menyaksikan melalui saluran streaming YouTube.

    “Ini sebagai upaya kita untuk ihtiar dan doa, meski pandemi covid ini sangat meluas di berbagai daerah dan berbagai negara. Kita berharap khusus di Purworejo dapat bisa menurun angkanya,” ujar Atmaji.

    Grahito Ganjar mengaku optimis kedepan kesenian akan hadir Kembali untuk menghibur masyarakat. Dimulai dengan memberi ruang bagi para pelaku untuk kembali berkarya di tengah pandemi Covid-19 yang berimbas pada sepinya pertunjukan seni wayang. Pertunjukan wayang dengan cara seperti ini akan dijadikan model untuk didokumentasikan.

    “Selain bermakna spritual, dokumen pertunjukan wayang ini akan kami bahas dengan gugus tugas Covid-19 serta dinas pariwisata dan kebudayaan agar kami bisa kembali menggelar pertunjukan wayang sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.(ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top