• Berita Terkini

    Senin, 20 Juli 2020

    Rusak Parah, Jalur Petanahan Dikeluhkan Warga

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski Pemerintah Kebumen terus melakukan pembangunan infrastruktur, namun kerusakan jalan yang terdapat di Desa Munggu-Karaggadung Petanahan hingga kini belum dilakukan perbaikan. Padahal kerusakan tersebut terjadi sudah hampir satu tahun lamanya.

    Sepanjang Jalan Guyangan-Petanahan kondisnya memang sangat baik. Jalan halus dan mudah digunakan. Namun dari jalur tersebut, terdapat jalan dengan panjang sekitar 1,5 kilometer yang mengalami kerusakan parah. Kerusakan dimulai dari depan SD Negeri 1 Munggu ke arah Selatan yakni Desa Karanggadung Petanahan, hingga sampai pada Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

    Dari Pantauan Ekspres, Senin (20/7) kondisi jalan memang rusak parah. Kerusakan terjadi pada badan dan bahu jalan. Hanya sebagian kecil bahu jalan  yang tidak mengalami kerusakan. Jalan dipenuhi dengan lubang dan batu-batu makadam yang menonjol. Selain tidak nyaman digunakan, kondisi tersebut juga sangat membahayakan pengguna jalan.

    Beberapa barang bawaan pengguna jalan sering jatuh saat melewati jalan tersebut. Pengguna sepeda dan sepeda motor lebih memilih untuk menggunakan bahu jalan saat melintas. Namun pilihan tersebut juga bukan tanpa risiko. Disebelah bahu jalan terdapat selokan air atau saluran irigasi yang cukup dalam. Pengguna dapat terperosok baik pada lubang yang ada di bahu jalan maupun selokan yang berada di tepi bahu jalan.

    Bagi pengguna sepeda atau sepeda motor, memilih jalan dapat dilakukan. Namun tidak bagi pengguna mobil yang mau tidak mau harus menggunakan badan jalan, meski pada sisi lain body mobil berada di bahu jalan. Kesulitan akan sangat dirasakan bagi pengemudi becak. Padahal becak merupakan salah satu kendaraan efektif yang digunakan untuk membawa barang dan penumpang. Kondisi jalan sangat dikeluhkan oleh masyarakat dan para pengguna jalan.

    Parino (50) warga Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan menegaskan pihaknya sangat mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Jalan sangat sudah digunakan dan membahayakan baik jiwa maupun barang bawaan. “Saya kadang membawa rumput menggunakan becak. Setiap kali melewati jalan ini sangat susah. Selain itu pasti ada saja barang bawaan yang jatuh,” katanya.

    Parino sangat berharap jalan segera diperbaiki. Kondisi jalan juga sangat berbahaya bagi pedagang yang membawa telur atau barang pecah belah. Bisa saja barang dagangan akan pecah saat melintasi jalan yang rusak parah tersebut. “Kami berharap segera ada perbaikan,” ungkapnya.
    Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kebumen  Haryono Wahyudi  menyampaikan proyek pembangunan jalan tersebut masih dalam proses tender dan belum ada tanda tangan kontrak. Adapun kontrak akan dilaksanakan pada akhir Juli  ini. “Masih dalam proses tender. Kontrak pada akhir Juli ini. Adapun untuk anggaran sekitar Rp 1,5 milyar,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top