• Berita Terkini

    Jumat, 24 Juli 2020

    Jadi Korban PHK, Yanto Pilih Beternak Lele

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Asal tekun, apapun yang kita kerjakan akan menunjukkan hasilnya. Itu pula yang dirasakan Ahmad Mujiyanto (26). Pria warga Kelurahan Jatiluhur RT 2 RW 1 Kecamatan Karanganyar itu memilih menekuni budidadaya lele.

    Pelahan, hasil ketekunan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini, pria yang pernah menjadi TKI di Taiwan itu mampu menjual 50 hingga 60 Kg ikan lele dalam perhari.

    Ditemui baru-baru ini,  Ahmad mengatakan, sebelumnya ia pernah bekerja di Taiwan selama 3 tahun. Setelah itu, ia juga pernah bekerja di Jakarta. Namun, pada tahun 2015, ia kehilangan pekerjaan setelah pihak perusahaan merumahkannya. "Setelah menjadi korban PHK (pemutusan hubungan kerja), saya bertekad menekuni usaha ikal lele," katanya.

    Mengawali usaha baru tentu saja bukan perkara mudah. Kegagalan demi kegagalan pun sempat ia alami. Namun, ia tak menyerah dan terus ngangsu kawruh kepada para pembudidaya ikan lele.

    "Awal-awal tentu banyak sekali kendala dan kadang gagal karena saya belum paham tentang cara memelihara ikan lele. Terus saya belajar sama orang orang yang lebih tahu tentang cara merawat lele. Dari situ saya dapat pengalaman dan saya terapkan sampai sekarang, " ujarnya seraya mengatakan, modal awalnya Rp 3 juta. 

    Ahmad Ahmad Mujiyanto membudidayakan lele dengan model kolam bioflok di rumahnya yang berada di Desa Mangunharjo Kecamatan Adimulyo. Saat ini, ia memiliki delapan kolam yang berisi sekitar 15 ribu ekor ikan lele jenis sangkuriang dan mutiara.


    Soal pemasaran, pria yang akrab disapa Yanto itu memilih memasarkannya sendiri ke pasar pagi dan warung makan. Ia menjual ikan lele dengan harga 20 ribu perkilogramnya. "Untuk penjualan saya bawa ke Pasar pagi Kebumen. Sebagian ke pelanggan seperti warung makan. Dan kalau ada yang pesan juga kita siap antar langsung," beber Yanto.

    Sama juga dengan usaha lain, Yanto pun ikut terdampak pandemi corona. "Karena corona, banyak pasar, warung, rumah makan, restoran, yang tutup. Akibatnya, penjualan saya turun sampai 80 persen," ungkapnya.

    Meski begitu, Yanto tetap optimis situasi akan kembali normal. Dan pastinya, ia akan tetap membudidayakan lele. "Saya sudah jatuh cinta dengan lele," katanya.(*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top