• Berita Terkini

    Selasa, 14 Juli 2020

    Irigasi Tersendat, Warga Banjurmukadan Ciptakan Pompa Air Listrik

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Inovasi menarik dilakukan warga Desa Banjurmukadan Kecamatan Buluspesantren. Di tengah kesulitan mengairi sawah lantaran minimnya pasokan irigasi, mereka berinovasi membuat  pompa air tenaga listrik.

    Kreativitas ini bahkan mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto yang melakukan peninjauan ke lokasi Selasa (14/7/2020). Saat itu, sebanyak 8 pompa air telah terpasang dan siap mengairi lahan pertanian milik petani Desa Banjurmukadan.  Hadir dalam acara itu, Kepala Distapang Kebumen, Ir Tri Haryono, Camat Buluspesantren Budi Suwanto serta jajaran kecamatan dan paguyuban kepala desa.

    Kepala Desa Banjurmukadan Ryan Sugi Abdi, mengatakan dari 8 unit mesin pompa tenaga listrik berkapasitas 2 PK itu dalam 1 menit dapat menyedot air sebanyak  500 liter air tersebut bisa untuk mengairi seluas 8 hektare lahan pertanian. "Inovasi ini dari alasan lokasi lahan pertanian kami yang kurang air, aliran irigasi tidak mencukupi sawah sekitar Desa Banjurmukadan wilayah ini salah satu cara untuk memudahkan petani kami," katanya.

    Ryan menjelaskan pembangunan mesin pompa lengkap dengan gardu dan pemasangan meteran listrik itu menggunakan dana desa melalui musdes. Dari kemudahan mesin sedot tersebut harapannya petani Desa Banjurmukadan Kecamatan Buluspesantren dapat menggarap sawah 3 musim yakni dua kali musim tanam padi dan satu kali palawija. "Ini dari anggaran dana desa RKPDes tahun ini. Untuk 1 unit pembangunan mesin, gardu dan listrik mengabiskan dana sekitar Rp 19 juta,"paparnya.

    Mesin bertenaga listrik ini diklaim lebih hemat dan efisien dibanding mesin diesel. Dalam kurun waktu 7 jam hanya menghabiskan biaya Rp 20 ribu. Itu jauh lebih murah bila dibandingkan penggunaan BMM yang menghabiskan Rp 80 ribu.

    "Ke depan sesuai arahan pak Wakil Bupati rencananya akan dikembangkan dengan sistem metode talang. Akan ada penambahan mesin sedot dan mesin pendorong hingga air bisa merata dan penggunaanya efisien," kata Ryan Sugi.

    Wakil Bupati Arif Sugiyanto, menyambut baik inovasi yang dilakukan warga Desa Banjurmukadan. "Di Desa Banjurmukadan ada kemandirian yang baik dari Pemerintah Desa dengan memasang mesin pompa air dan dialirkan ke sawah-sawah. Kedepan kami akan memberikan support, dan Desa Banjurmukadan dapat menjadi pilot project metode tersebut,” ujar Arif.

    Arif melanjutkan, air yang telah disedot dengan menggunakan pompa penyedot akan ditampung terlebih dahulu di bak penampungan besar dan akan diteruskan dengan mesin pompa pendorong agar bisa dialirkan ke sawah-sawah.

    "Harapan kami, setelah mekanisme tersebut jadi maka desa Banjurmukadan dapat menjadi percontohan, hingga pertanian di Kabupaten Kebumen dapat menjadi pertanian yang mandiri," tambahnya.
    Mengenai permasalahan irigasi lahan pertanian yang dikeluhkan petani, Wabup menyampaikan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sehingga diharapkan permasalahan pengairan sawah dapat segera teratasi.
    Sementara itu, Kepala Distapang Kebumen, Ir Tri Haryono berharap para petani dapat memanfaatkan air seefisien mungkin. Menurutnya, saat ini masih banyak petani di Kabupaten Kebumen yang saling tunggu dalam memulai musim tanam kedua atau kemarau.

    Pasca masa panen pertama atau rendeng, para petani masih banyak yang saling menunggu. Akibatnya pada masa tanam kedua, tanaman padi tidak dapat teraliri air secara maksimal. Ia berharap petani dapat mempercepat masa pengolahan tanah. Salah satunya pada masa tanam kedua. Acara peninjauan di Desa Banjurmukadan dilanjutkan dengan Sarasehan Wakil Bupati Kebumen dengan Tema "Optimalisasi Produksi Pertanian di Wilayah Kecamatan Buluspesantren di Gedung KPRI "Sehat" Desa Rantewringin. (Fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top