Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Purworejo Eko Paskiyanto menuturkan, lahan BBI Kledung telah serahkan kembali kepada BPPKAD. Pihaknya memiliki rencana untuk membangun pengganti BBI di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang.
"Secara pasti kapan dibangun memang belum ada. Tapi sebenarnya biaya pembangunan sudah ada karena ada DAK (dana alokasi khusus) dari Pusat yang kita terima setiap tahun," tutur Eko, kemarin.
Menurutnya, pembangunan itu masih terkendala ketersediaan lahan. Setidaknya dibutuhkan lahan seluas 1.000 hektar dan itu sudah ada di Desa Penungkulan. Status tanah sendiri ada yang berupa bengkok ataupun tanah warga.
"Warga pemilik lahan sudah siap melepas lahan mereka untuk dibangun BBI, tinggal menunggu ketersediaan anggaran dari Pemkab saja," imbuh Eko.
Menurutnya, BBI Penungkulan ini akan memberikan banyak kemanfaatan. Berbeda dengan BBI Kledung yang hanya bisa dikembangkan pembibitan gurame, nila dan lele, di BBI Penungkulan itu nantinya juga bisa dikembangkan untuk pembibitan dan pembesaran semua jenis ikan tawar. "Kita rencanakan ada pembibitan ikan hias juga," tambahnya.
Desa Penungkulan sendiri bersama 3 desa lain yakni Desa Maron dan Sendangsari di Kecamatan Bener serta Kedungpoh di Kecamatan Loano akan disiapkan sebagai sentra agribisnis perikanan.
"Kebutuhan air juga tidak akan menjadi masalah karena BBI itu akan bisa mendapatkan pasokan dari Bendung Bener, Bendung Penungkulan serta Bogowonto," ucapnya.
Dari tanah yang akan dibebaskan itu sendiri, menurut Eko tidak ada masalah. Karena tanah yang digunakan bukanlah lahan produktif. "Perencanaan sudah matang karena sudah melalui serangkaian kajian dan dimasukkan dalam RT RW," katanya.
Kepala DPPKP Purworejo, Wasit Diono mengungkapkan jika dengan keberadaan BBI Penungkulan akan mendukung keberadaan Bendungan Bener. "Sentra agribisnis yang dibangun juga akan mampu mensuplai bibit ikan di Purworejo dan sekitarnya," tandasnya. (ndi)
