• Berita Terkini

    Selasa, 16 Juni 2020

    Seperti Lupa Covid-19, Warga Kebumen Serbu Obyek Wisata

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Sejumlah warga Kebumen sepertinya "sudah melupakan" adanya ancaman covid-19, apalagi seiring penetapan kebijakan pemkab Kebumen soal new normal. Setidaknya, itu terlihat dari fenomena warga menyerbu obyek wisata.

    Mereka berduyun-duyun, berekreasi. Seperti terlihat di Obyek Wisata Pantai Bocor Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren. Pantauan Kebumen Ekspres, obwis favorit di Buluspesantren itu mulai diserbu selepas dua pekan sehabis lebaran, persisnya Minggu (7/6). Saat itu, ratusan wisatawan memadati Pantai Bocor. Sudah begitu, sebagian besar tak memakai masker.

    Pemandangan serupa kembali terlihat Minggu (14/6). Warga berbondong-bondong sejak pagi. Melihat fenomena ini, Pemkab Kebumen melalui pihak Kecamatan terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menutup akses masuk ke dalam obyek wisata. Selepas Duhur, portal dipasang, ditambah adanya petugas yang berjaga.

    Salah satu warga yang enggan disebut nama, mengatakan, obwis Pantai Bocor baru diserbu setelah lebaran. Saat lebaran, obwis tersebut masih belum menerima pengunjung karena masih "horornya" covid-19.

    Sebelum ditutup yang terakhir, warga sudah menyerbu obwis pada Minggu (7/6). Namun, sehari kemudian, obwis ditutup karena TNI AD menggelar latihan. Nah, selepas latihan selesai, obwis Pantai Bocor Setrojenar kembali diserbu warga.

    "Mungkin karena masih takut corona, warga tidak ke pantai saat lebaran. Nah, selepas lebaran, mereka baru wisata. Jadi lebarannya ditunda dua minggu," ujarnya.

    Pada bagian lain, ditutupnya kembali obwis ini menjadi dilematis. Terutama bagi para pedagang yang mengais rejeki dari para wisatawan. Apalagi, pada lebaran kemarin, mereka tak mendapatkan pemasukan karena obwis tidak banyak dikunjungi wisatawan.

    Seperti yang dialami Yatun (40) ini. Perempuan warga Kecamatan Buluspesantren itu mengaku terpaksa menghentikan aktivitasnya berjualan setelah penutupan obwis. Meski ada beberapa warga yang tetap nekat berwisata meski sudah ada larangan, dagangannya tidaklah laris seperti saat situasi normal. "Sehari cuma 4 orang yang mampir ke warung, akhirnya saya milih tutup saja," ujarnya sembari mengatakan tetap bisa menerima kebijakan pemerintah soal pencegahan penyakit covid-19.


    Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kecamatan Buluspesantren dalam rilis yang diterima koran ini menyatakan pihak mereka telah melakukan sosialisasi terkait penutupan sementara obwis Pantai Bocor. Penutupan sementara ini, masih dalam rangka  memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kecamatan Buluspesantren.

    Sejauh ini, tidak pihak yang keberatan dengan hal tersebut. "Bila ada pengelola yang akan membuka obyek wisata dipersilakan mengajukan permohonan kepada Bupati dengan syarat sudah memenuhi protokol kesehatan, seperti pemasangan Banner protokol kesehatan, pengukuran suhu tubuh, wajib memakai masker, juga obwis harus dilengkap tempat cuci tangan, serta area jaga jarak. Nantinya, permohonan itu terlebih dahulu akan dilakukan survei kesiapan protokol kesehatan oleh tim gugus tugas kabupaten untuk endapatkan persetujuan ataupun tidak," demikian bunyi rilis tersebut.

    Sementara itu, im Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Kebumen menyampaikan, sejauh ini ada 34 orang positif covid-19 di Kebumen. Dari jumlah tersebut 32 sembuh, 2 meninggal dunia.

    Namun demikian, hingga saat ini tidak ada lagi pasien positif yang dirawat di rumah sakit karena semuanya telah dinyatakan sembuh. Namun demikian, Gugus tetap menghimbau warga tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah. Seperti tinggal di rumah atau tidak melakukan/menghadiri kumpul-kumpul dengan orang banyak (social distancing). Kemudian, menjaga jarak aman (1-2 meter), ketika berkomunikasi dengan orang lain ( phisical distancing ). Berikutnya jika  keluar rumah, harus mengenakan masker dan tidak beraktivitas di luar, antara jam 22.00-04.00 WIB. Yang tak kalah penting, sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Adapun bagi para pendatang untuk lapor RT/RW setempat.

    "Penetapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) tetap merupakan upaya yang paling efektif. Namun upaya-upaya tersebut akan berhasil sangat tergantung pada kesadaran dan kepatuhan kita untuk mengikuti aturan-aturan tersebut," ujar Koordinator Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Kebumen, Cokro Aminoto. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top