• Berita Terkini

    Minggu, 28 Juni 2020

    KPM PKH Desa Sikayu Dilatih Membuat POC dan POP

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program prioritas pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Tujuan utamanya adalah terwujudnya perubahan perilaku agar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mandiri baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.

    Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Kebumen Jakra HR menjelaskan bahwa tujuan tersebut akan dapat diwujudkan jika KPM  diberdayakan dengan potensi yang dimilikinya. "Demikian juga lingkungannya bisa mendukung agar potensi tersebut dapat menjadi lebih produktif untuk meningkatkan kesejahteraan KPM PKH itu sendiri," katanya di sela pembinaan terhadap 15 KPM PKH Desa Sikayu Kecamatan Buayan, Kamis (25/6/2020).

    Jakra menjelaskan lebih lanjut, bahwa salah satu strategi pemberdayaan dalam dunia pekerjaan sosial adalah menggunakan model pemberdayaan berdasarkan Asset Based Comunity Development (ABCD). Seperti yang tengah dilakukannya bersama dengan Pendamping PKH Warisno di Desa Sikayu tersebut.

    Selaku pendamping PKH, Warisno menambahkan, 15 anggota kelompok yang dibinanya berprofesi sebagai petani dan mereka rata-rata memiliki lahan pertanian sendiri. "Kalau dilihat dari model pemberdayaan ABCD, hal ini tentu merupakan sebuah potensi besar, dan tentunya profesi ini sudah mendarah daging bagi KPM," terangnya.
    Itu artinya Pendamping memiliki peluang besar untuk memberdayakan KPM tersebut melalui sektor pertanian. Potensi alam yang melimpah di lingkungan sekitar juga merupakan aset yang jika dikembangkan, akan menjadi potensi yang sangat luar biasa memberikan dampak terhadap kesejahteraan KPM.

    "Hubungan antara ketahanan pangan dengan pemberdayaan dan kesejahteraan KPM sesungguhnya saling keterkaitan," lanjut Warisno.
    Namun saat ini, menurut Warisno banyak KPM yang belum menyadari potensi alam yang tersedia di lingkungan sekitarnya. "Padahal potensi tersebut dapat meningkatkan pendapatan ekonominya. Salah satu contohnya adalah air leri, kencing sapi dan kotoran sapi," imbuhnya.

    Bahan-bahan tersebut menurut Warisno sangat besar manfaatnya untuk digunakan sebagai sumber pupuk alami dengan kualitas tinggi jika diolah dengan teknik fermentasi Natural Farming (NF).

    "Jika KPM dilatih sampai bisa membuat Pupuk Organik Cair (POC) dan Pupuk Organik Padat (POP), ini artinya KPM akan berdaya di sektor pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di lahan pertaniannya. Sehingga KPM tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli pupuk yang semakin tinggi," terang Warisno.
    Jakra menambahkan, bahwa ibu-ibu KPM PKH juga diarahkan untuk menanam sayuran, minimal untuk mencukupi kebutuhan sendiri.
    "Ketahanan pangan bagi KPM PKH, yang paling mudah adalah KPM bisa mencukupi kebutuhan pangan keluarganya sendiri. Mereka bisa menanam, memanen, dan mengkonsumsi sendiri," terangnya.

    Jakra menyayangkan, saat ini ibu-ibu rumah tangga masih lebih senang membeli sayuran daripada menanam sendiri. Padahal jika menanam sayur sendiri, secara ekonomi dapat mengurangi pengeluaran belanja kebutuhan dapur, dan tentunya kesehatan sayur yang dikonsumsi oleh KPM juga dapat terjaga karena ditanam secara organik.
    "Inilah tujuan pemberdayaan di sektor pangan yang akan digalakkan di kelompok-kelompok KPM PKH di Kecamatan Buayan. Melalui gerakan ini, setidaknya KPM mulai menyadari potensi kemampuan dirinya dan aset yang tersedia di lingkungan sekitarnya untuk meningkatkan ekonomi keluarga utamanya dari sektor pertanian tersebut," pungkas Jakra.(*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top