KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Jelang bergulirnya tahun ajaran baru, Pemkab Kebumen menyiapkan sejumlah antipasi. Salah satunya dengan pengadaan masker sebanyak 150 ribu lembar untuk dibagikan kepada siswa maupun guru.
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, maskerisasi ini dinilai penting di tengah masih adanya ancaman covid-19 seperti saat ini. Apalagi, masker cukup dinilai efektif menangkal penyebaran Covid-19.
"Orang tua, guru dan anak saya yakin rindu dengan berseragam untuk berangkat sekolah. Maka sudah kami siapkan untuk pengadaan maske, nantinya bisa dibagikan ke sekolah," ujar Arif saat Sosialisasi Menyambut New Normal Dunia Pendidikan Kebumen di Aula Dinas Pendidikan Kebumen, baru-baru ini.
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, maskerisasi ini dinilai penting di tengah masih adanya ancaman covid-19 seperti saat ini. Apalagi, masker cukup dinilai efektif menangkal penyebaran Covid-19.
"Orang tua, guru dan anak saya yakin rindu dengan berseragam untuk berangkat sekolah. Maka sudah kami siapkan untuk pengadaan maske, nantinya bisa dibagikan ke sekolah," ujar Arif saat Sosialisasi Menyambut New Normal Dunia Pendidikan Kebumen di Aula Dinas Pendidikan Kebumen, baru-baru ini.
Masih kata Arif, kewaspadaan bagi anak dan tenaga pendidik merupakan prioritas utama. Untuk itu sembari menunggu keputusan mengawali aktifitas di dunia pendidikan, ia meminta agar Dinas Pendidikan Kebumen memperhatikan sarana dan prasarana pendukung.
"Penggunaan masker, cuci tangan dan penyemprotan disinfektan juga hukumnya wajib. Harus ada tempat cuci tangan di depan kelas. Kita harus menyiapkan infrastrukturnya dulu untuk menekan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Pembangunan Manusia Bappeda Kebumen, Azida Nurul Hayya mengatakan, pengadaan maskerisasi akan disesuaikan menurut kelas serta jenjang pendidikan agar fungsi pemakaian masker dapat optimal." Maskerisasi untuk anak-anak, insyaallah pengadaan kita bedakan antara anak kelas 1-3 dan 4-6 SD dan SMP itu berbeda sesuai ukuran," terangnya.
Dari jumlah 150 ribu masker itu, nantinya akan dibagikan untuk siswa kelas SD 1-3 sebanyak 50 ribu lembar, kelas 4-6 SD ada 25 ribu lembar, sedangkan kelas 7-9 SMP sebanyak 25 ribu lembar. Sementara selebihnya akan dibagikan kepada penyandang disabilitas serta masyarakat umum.
Pada kesempatan sama, Kepala Disdik Kebumen Moh Amirudin menuturkan, mengacu regulasi yang ada, bagi sekolah di bawah naungan Disdik Kebumen telah diberi keleluasaan pemanfaatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dibelanjakan kebutuhan sarana dan prasarana yang mendesak guna menangkal penyebaran Covid-19 seiring masa aktif sekolah.
"Bisa juga dibelanjakan ember atau galon yang ada kran untuk tempat cuci tangan. Walaupun secara estetika kurang tapi intinya sama karena dalam kondisi serba terbatas dan mendesak,” jelasnya.(*)
"Penggunaan masker, cuci tangan dan penyemprotan disinfektan juga hukumnya wajib. Harus ada tempat cuci tangan di depan kelas. Kita harus menyiapkan infrastrukturnya dulu untuk menekan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Pembangunan Manusia Bappeda Kebumen, Azida Nurul Hayya mengatakan, pengadaan maskerisasi akan disesuaikan menurut kelas serta jenjang pendidikan agar fungsi pemakaian masker dapat optimal." Maskerisasi untuk anak-anak, insyaallah pengadaan kita bedakan antara anak kelas 1-3 dan 4-6 SD dan SMP itu berbeda sesuai ukuran," terangnya.
Dari jumlah 150 ribu masker itu, nantinya akan dibagikan untuk siswa kelas SD 1-3 sebanyak 50 ribu lembar, kelas 4-6 SD ada 25 ribu lembar, sedangkan kelas 7-9 SMP sebanyak 25 ribu lembar. Sementara selebihnya akan dibagikan kepada penyandang disabilitas serta masyarakat umum.
Pada kesempatan sama, Kepala Disdik Kebumen Moh Amirudin menuturkan, mengacu regulasi yang ada, bagi sekolah di bawah naungan Disdik Kebumen telah diberi keleluasaan pemanfaatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dibelanjakan kebutuhan sarana dan prasarana yang mendesak guna menangkal penyebaran Covid-19 seiring masa aktif sekolah.
"Bisa juga dibelanjakan ember atau galon yang ada kran untuk tempat cuci tangan. Walaupun secara estetika kurang tapi intinya sama karena dalam kondisi serba terbatas dan mendesak,” jelasnya.(*)
Berita Terbaru :
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja
- Ahmad Luthfi Tegaskan Jangan Potong Bantuan Perbaikan RTLH, Mahasiswa Diminta Ikut Awasi
- Wagub Jateng Dorong Penguatan Ekosistem Halal dari Hulu
- Tatag, Anak Muda di Kebumen Sukses karena Bertani
- Tertib Berlalu Lintas, Pengunjung Pasar Tumenggungan Dapat Hadiah
- Pengguna Sepeda Motor dan Anak Muda Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas