• Berita Terkini

    Selasa, 02 Juni 2020

    Hujan Datang, Petani Diimbau Tanam Padi

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Setelah sebelumnya terdapat imbauan agar para petani agar menanam palawija pada Musim Taman (MT2) ini, kini sebaliknya petani justru diimbau untuk menanam padi. Hal lantaran ternyata hingga kini masih terdapat curah hujan. Kendati demikian petani diharapkan untuk segera melakukan penanaman padi.

    Sebelumnya, baik Waduk Sempor maupun Wadaslintang telah mengaluarkan imbauan agar petani melakukan penanaman palawija. Ini mendasar pada alasan ketidakcukupannya kedua waduk tersebut untuk melakukan irigasi. Sehingga dikhawatirkan tanaman padi akan kekurangan air yang berujung pada gagal panen.
    Dari pantauan Ekspres, diwilayah Kecamatan Klirong, Buluspesantren dan Pejagoan, para petani telah melakukan penanaman padi. Ini dilakukan mengingat masih banyaknya air di sawah. Selain itu hingga kini instensitas hujan juga masih cukup baik.

    H Sodiman (60) salah satu  petani warga RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan menyampaikan pihaknya tetep akan menaman padi. Selain kondisi masih sangat memungkinkan, dengan menanam padi setidaknya mempunyai harapan untuk panen. “Kalau menanam setidaknya masih ada harapan untuk panen. Berbeda jika tidak menanam sudah pasti tidak mempunyai harapan panen,” tuturnya, Selasa (2/6/2020).

    Dijelaskannya tidak hanya dirinya, para petani di Kebulusan juga tetap melakukan penanaman padi. Jika hendak melakukan penanaman palawija seperti kacang hijau dan lainnya tentunya akan dilaksanakan setelah MT2. Pihaknya menyakini, debit air baik dari irigasi maupun hujan masih cukup melakukan penanaman padi. “Kalau dilihat sepertinya air masih cukup untuk kembali melakukan penanaman padi. Sebaliknya, dalam musim seperti ini justru tidak tepat jika menanam palawija,” ungkapnya.

    Terpisah Sekretaris Peguyuban Petani Bonorawan (PPB) Wibisono Santoso menegaskan awalnya memang terdapat imbauan untuk melakukan penanaman palawija pada MT2 ini. Kendati demikian setelah melihat masih adanya curah hujan, himbauan tersebut diganti untuk kembali menanam padi. “Kemari telah dilaksanakan rapat bersama. Hasilnya karena masih adanya hujan, petani kembali dihimbau untuk menanam padi,” terangnya.

    Wibi menambahkan, debit air waduk irigasi akan dialirkan semata-mata untuk menyelamatkan tanaman padi. Artinya irigasi tidak akan selalu mengalir, melainkan akan dialirkan secara berkala dengan melihat kondisi tanaman padi. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top