• Berita Terkini

    Minggu, 10 Mei 2020

    Derita Martin si Penderita Hidrosefalus, 21 Tahun Tergeletak di Pembaringan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hari  terasa berjalan sangat lambat bagi Martin (21) warga Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar. Ia hanya bisa terkulai di atas pembaringan yang hanya berasal kasur tipis di sebuah kamar lembab. Warga RT 04 RW 02 ini, sudah 21 tahun atau tepatnya sejak lahir hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Dia tidak pernah bisa bermain dan berinteraksi dengan orang lain sebagaimana orang pada umumnya.

    Hanya Rasinah (65) neneknya dan Supriyono ayahnya yang bisa mengerti keinginan Martin, yang diketahui menyandang Hidrosefalus atau pembengkakan pada kepala sejak lahir. Martin hanya tergeletak di tempat tidur dengan segala keperluannya dibantu oleh nenek dan ayahnya.

    Semuanya tak pernah mengira kondisi Martin akan seperti itu. Namun demikian, keluarga kecil sederhana tersebut tetap menyayangi dan menerima keadaan Martin apa adanya. Bagaimanapun seorang anak yang lahir adalah titipan dari Tuhan sang maha pencipta.

    Sejak lahir hingga kini Martin hanya tergeletak di pembaringan. Informasinya dari pihak keluarga, Martin belum pernah ada penanganan dari Pemerintah. Martin nan malang tersebut hanya tinggal bersama nenek dan ayahnya Suprioyono di rumah berukuran sekitar 4×6 meter. Sedangkan ibunya, Aminah sudah lama tinggal di Kabupaten Purworejo.

    Martin sendiri adalah putra dari pasangan Aminah dan Suprioyono yang telah lama berpisah. Ibunya Aminah kini tinggal di Purworejo dan ayahnya hanya bekerja sebagai buruh tani. Sejak lahir hingga kini Martin belum pernah mendapatkan penanganan medis lantaran keterbatasan biaya. Rasinah berharap ada perhatian dari pemerintah agar bisa dilakukan pengobatan untuk cucunya itu.

    ‘’Sudah 21 tahun cucu saya hanya di pembaringan dan belum pernah sama sekali dilakukan pengobatan. Ini lantaran kami nggak ada biaya. Kami berharap pemerintah bisa mengupayakan untuk kesembuhan cucu saya,” tutur Rasinah, Sabtu (9/5) saat beberapa perwakilan Purna Paskibraka Indonesia dan Duta Pelajar Anti Narkoba Kebumen memberikan bantuan.

    Terkait bantuan yang diberikan Kesbangpol Kebumen, Purna Paskibraka Indonesia dan  Duta Pelajar Anti Narkoba tersebut, Razinah mengucapkan terimakasih dan berharap bisa meringankan beban hidupnya ditengah maraknya virus corona ini. “Saya berterimakasih sekali dengan bantuan ini. Semoga ini bisa menambah untuk mencukupi keperluan hidup kami di situsi sulit sekarang ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kasi Ketahanan Bangsa Kesbangpol Kebumen Budi Harjono yang mendampingi penyaluran bantuan tersebut menyampaikan bantuan yang diberikan ini merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak pandemi corona, khususnya para kaum difabel. “Kegiatan hari ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap kaum difabel. Tentunya mereka sangat membutuhkanya disaat sulit sekarang ini. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top