Hal itu disampaikan Wakil Bupati Arif, saat sosialisi Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kamis (22/4/2020).
Kepada para peserta sosialisasi yang merupakan kepala desa, Arif Sugiyanto SH mengatakan, Program JPS menjadi salah satu program utama pemerintah pusat dalam rangka penanggulangan dampak covid-19 melalui Kementerian Sosial.
Adapun penerima manfaat PJPS adalah keluarga miskin dan rentan miskin yang terdampak gejolak sosial dan ekonomi akibat pandemi covid-19. Bantuan yang akan diberikan berupa uang tunai dan bantuan pangan non tunai berupa sembako.
Selain itu, Wabup Arif meminta kepada Kepala Desa di Kabupaten Kebumen agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pemberian bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) akan diberikan kepada para pekerja informal dan korban PHK yang sangat terdampak wabah virus covid 19.
Menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terdapat 176.631 rumah tangga di Kabupaten Kebumen. Jumlah itu terdiri atas 63.016 penerima PKH, 123.463 penerima program sembako dan DTKS non bansos sebanyak 47.487 rumah rangga atau 50.668 KK. Kemudian sebanyak 57.736 KK selain sebagai penerima PKH juga penerima Program Sembako.
Adapun DTKS non bansos dibagi menjadi dua kategori. Pertama untuk perluasan program Kemensos tahun 2020 akan dibagikan berupa paket sembako kepada 41.821 keluarga penerima manfaat. Serta untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 11.771 KPM. Kategori kedua yakni berupa bantuan tunai senilai Rp 600.000 yang akan diberikan selama tiga bulan, terhitung mulai April-Juni 2020.
"Bantuan akan diberikan secara bertahap dan akan segera kami salurkan. Kami berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat khususnya mereka yang terdampak gejolak ekonomi dan sosial akibat covid-19," kata Wabup. (fur)
