Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Senin (27/4/2020), mengatakan, uang taruhan adalah hasil iuran para penonton hasil meminta kepada orangtuanya masing-masing. Jumlahnya Rp 700 ribu. "Kebanyakan dari mereka masih remaja dan di bawah umur. Uangnya hasil minta dari orang tua," jelas Kapolres.
Fakta selanjutnya, para pembalap dan penonton yang diamankan masih belum memiliki Surat Izin Mengemudi. "Karena mereka masih di bawah umur, kita panggil juga orangtua nya. Kita panggil, selanjutnya kita berikan pengarahan agar anak-anak diberikan pembinaan di rumah," ungkap AKBP Rudy.
Fakta berikutnya, balap liar memilik group Whatsapp. Saat pertandingan akan dimulai, anggota group menginformasikan lokasi dan waktunya. Selanjutnya anggota group akan memasang uang taruhan kepada salah satu bendahara.
Dari balap liar ini, warga masyarakat mengaku resah melaporkan ke Polres Kebumen. "Masih kami periksa, kendaraan bermotor bisa diambil tentunya dengan menunjukkan surat-surat kepemilikan dan mengembalikan dalam posisi standard," imbuh Kapolres.
Perlu diketahui bersama, sepeda motor yang diamankan banyak yang menggunakan knalpot racing dan sudah dimodifikasi merubah ketentuan. Dihadapan Kapolres, para remaja itu berjanji tidak akan mengulangi balap liar yang meresahkan masyarakat. "Ini kan masih ada Pandemi Virus Corona, baiknya jangan keman-mana dahulu. Ini malah balapan ilegal," tandas AKBP Rudy.
Sebelumnya, Polisi mengamankan sebanyak 22 pemuda di Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong Kebumen, Minggu (26/4) lalu. Saat itu, mereka tengah asyik menggelar balapan liar di jalan raya. Selain mengamankan puluhan pemuda, polisi juga menyita 14 sepeda motor. (win/cah)
