• Berita Terkini

    Rabu, 08 April 2020

    Sekolah Libur karena Corona, Bisnis Laundry di Kebumen Kendur

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Liburnya sekolah ternyata berdampak bukan hanya kepada bisnis angkutan semata. Namun bisnis laundry pun menjadi kendor. Semula banyak orang tua siswa yang menggunakan jasa laundry untuk mencuci. Namun karena belajar di rumah penggunaan jasa laundy pun menurun.

    Hal ini disampaikan oleh salah satu penyedia jasa laundy di Kebumen Junaidi Prasetyo. Pihaknya yang juga merupakan pemilik usaha rental mobil PT Radja Elang Nusantara itu merasakan dampak nyata wabah corona bagi perekonomian. “Saat ini semua bisnis sepi. Rental mobil sepi, laundry juga sepi,” tuturnya, Rabu (8/4/2020).

    Salah satu penyebabnya tentunya karena faktor pembatasan sosial. Dimana untuk mengantisipasi mewabahya corona, masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah. Diakuinya, keberadaan masyarakat yang membatasi kegiatan sosial memang sangat penting. Kendati demikian hal ini berdampak nyata bagi para pengusaha. “Demi keamanan bersama memang penting sekali untuk membatasi kegiatan sosial. Namun dampaknya memang nyata pada dunia perekonomian,” katanya.

    Bang Juni sebutan akrab Junaidi Prasetyo menyampaikan jika kini jasa rental yang dikelolanya pun menjadi sangat sepi. Bahkan beberapa order sewa yang sebelumnya telah ada, mendadak banyak yang membatalkannya. Disisi lain usaha laundrynya pun sepi. “Penghasilan nyaris turun drastis. Padahal banyak pengusaha yang bermitra dengan bank,” paparnya.

    Disinilah pentingnya kebijakan menunda angsuran. Pasalnya jika usaha sepi, tentunya pengusaha akan kesulitan dalam mengangsur cicilan atau hutang yang ada. “Memang telah ada kebijakan penangguhan angsuran selama tiga  bulan.  Namun di bulan ke empat nantinya kita diwajibkan untuk double cicilan,” ungkapnya.

    Padahal, lanjut Bang Juni, dobel cicilan tentunya akan menjadi beban yang sangat berat bagi para pengusaha. Sebab belum ada jaminan juga pada bulan ketiga kondisi perekonomian sudah membaik.

    Jika pada bulan ketiga mendatang perekonomian masih sepi, sedangkan pengusaha diwajibkan double cicilan di bulan ke empat. Tentunya hal ini akan sangat memberatkan. “Kami juga mengapresiasi kepada masyarakat yang telah melaksanakan pembatasan sosial demi mencegah mewabahnya corona. Namun sebagai pengusaha kami juga prihatin terhadap kondisi yang ada,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top