• Berita Terkini

    Rabu, 08 April 2020

    Libur Gara-gara Corona, Sekolah di Kebumen Jadi Sasaran Pencuri

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona atau Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan agar siswa belajar di rumah. Hal ini tentunya membuat sekolah menjadi sepi. Kondisi tersebut ternyata dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan aksi pencurian.

    Kejadian tersebut bukan hanya menimpa satu sekolahan saja. Meski tidak meminbukan kerugian yang banyak, karena uang tidak disimpan di sekolah. Namun aksi tersebut sangat meresahkan. Bagaimana tidak, disaat masyarakat cemas dalam menghadapi mewabah Virus Corona hal ini juga diperparah dengan adanya ancaman pencurian.

    Kejadian aksi pencurian yang baru-baru ini terjadi menimpa SD Negeri 1 Pejagoan. Dimana aksi tersebut dilakukan pada malam hari. Pencuri mengacak-acak seluruh yang berada di kantor sekolah tersebut. beberapa laci, dan rak dibuka. Isinya yang meliputi berkas dan lain sebagainya diacak-acak. “Tidak ada yang hilang, kecuali sedikit uang. Namun aksi tersebut tentunya membuat membuat was-was,” tutur Kepala SD Negeri 1 Pejagoan Kepala SD Negeri 1 Pejagoan Wardatul Adibah kepada Ekspres, Selasa (7/4/2020).

    Bukan hanya menimpa SD Negeri 1 Pejogoan, lanjutnya, kejadian serupa juga menimpa beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Pejagoan. Menurut Aksi Wardatul Adibah kasus pencurian bahkan menyasak mushola dengan mengambil uang infak. Kejadian yang menimpa di seputar wilayah Kecamatan Pejagoan, membuat persepsi jika pelakunya dilakukan oleh oknum yang sama. 

    “Kejadian pencurian marak di masa pembelajar yang dilaksanakan di rumah. Pertama SD Negeri 4 Kedawung, Kantor Korwil Bidik Kecamatan Pejagoan, SD Negeri 1 Kedawung, SD Negeri 1 Pejagoan dan ada beberapa mushola di daerah Legok Pejagoan yang uang dalam kotak infak diambil,” jelas Wardatul Adibah.

    Adanya hal tersebut, membuat Wardatul Adibah mengimbau kepada Jajaran Kepolisian dan Koramil serta pemeritah desa dan masyarakat untukk bersama-sama mencari pelaku. Ini dilakukan hingga pelakunya sampai ketemu. Dengan demikian tidak lagi merajalela dan meresahkan masyarakat. “Sedangkan untuk para Kepala Sekolah kami mengimbau agar meningkatkan keamanan dan kewaspadaan. Sekolah kami sudah menjadi korban. Kerugian materi mungkin tidak seberapa, namun kerugian lain tentunya lebih besar. Seperti diacak-acak dan timbulnya rasa was-was dan tidak merasa aman. Kami juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top