• Berita Terkini

    Kamis, 02 April 2020

    Kyai Dawam: Jangan Kaitkan Penutupan Masjidil Haram dengan Kiamat

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Merebaknya virus corona di berbagai negara membuat Pemerintah Arab Saudi menutup Masjidil Haram. Adanya penutupan tersebut berdampak luas. Beberapa pihak menyampaikan jika hal tersebut menjadi salah satu dari tanda-tanda kiamat.

    Beredarnya penutupan Masjidil Haram yang menjadi kemungkinan tertundanya ibadah haji juga menjadi wacana tersendiri. Beberapa diantaranya berpendapat jika haji ditutup atau Umat Muslim sampai tidak dapat melaksanakan ibadah haji, maka ini menjadi pertanda akan terjadi bencana besar.

    Pendapat-pendapat seperti itu menjadi informasi yang bertebaran di dunia maya. Hal ini tentu membuat warga menjadi resah. Mewabahnya viruc corona juga diiringi dengan merebaknya hoaks di berbagai media sosial yang seakan sangat sulit untuk dibendung. 

    “Saat ini banyak sekali berita atau informasi yang beredar terkait wabah corona.  Kami sangat kasihan melihat masyarakat yang ketakutan terhadap munculnya kabar kiamat. Seperti jika tidak ada haji akan menjadi tanda-tanda kiamat. Kami berharap ada pihak yang mampu membendung informasi-informasi yang tidak benar. Sehingga masyarakat bisa tenang dan tidak lagi diliputi kecemasan,” tutur Sadeli (40) salah satu warga, Selasa (31/3/2020).

    Menanggapi penutupan Masjidil Haram, Ketua PCNU Kebumen KH Dawadamudin Masdar menegaskan jika penutupan tersebut bukan kali pertama dilaksanakan. Bahkan Masjidil Haram telah berulang dilakukan penutupan untuk kegiatan ibadah haji. Ini jika terdapat hal hyang menyangkut keamanan wilayah terganggu. “Begini, soal Mekah dan Masjidil Haram yang ditutup itu sudah berulang kali dilakukan. Bahkan sudah lebih dari 30 kali tidak dilaksanakan ibadah haji. Disinilah pentingnya mengetahui sejarah,” tegasnya.

    Ditutupnya Mekah dan Masjidil Haram dan Ibadah Haji, lanjut Dawam, pasti berkaitan dengan hal yang menyangkut keamanan wilayah terganggu. Selain itu juga berkaitan dengan adanya wabah (tha'un). Jadi sekarang misalnya Masjidil Haram ditutup itu dilaksanakan dalam rangka sterilisasi Masjidil Haram dari virus corona. “Jadi ha tersebut jangan dikaitkan dengan kiamat. Soalnya kiamat itu pasti akan terjadi yang waktunya sendiri dirahasiakan oleh Allah. Kalau soal zaman akhir, sejak Nabi Muhammad SAW diutus menjadi rasul itu sudah dikatakan sebagai zaman akhir,” paparnya.

    Dalam hal ini Dawamudin berharap agar masyarakat tidak panik. Hal terpenting saat ini adalah menaati dan mematuhi anjuran dan aturan pemerintah dalam rangka mencegah mewabahnya virus corona. “Ikutilah dan patuhilah aturan dan anjuran dari pemerintah,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top