Bantuan diserahkan kepada kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dr HA Dwi Budi Satrio, di rumah dinas Wakil Bupati, Jumat (3/4/2020).
Arif Sugiyanto mengatakan rapid test ini telah ia pesan sejak tanggal 19 Maret 2020 kemarin. Namun karena peralatan ini hanya ada di luar negeri, butuh waktu sampai peralatan ini datang. Wabup membeli peralatan yang masih langka di Indonesia itu dengan uang pribadi.
"Hari ini kami menyerahkan 400 rapid test kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, ini agar masyarakat tenang jika yang mengalami gejala bisa langsung di tes," katanya.
Sementara itu, Kadinas Kesehatan Kebumen, Budi Satrio mengatakan, sangat berterimakasih atas bantuan dari Wabup Kebumen. Nantinya, peralatan tersebut akan diprioritaskan untuk tenaga medis, baru pasien PDP. "Kita utamakan tenaga medis dulu yang menangani pasien langsung. Baru nanti kepada pasien PDP dan ODP," kata dr Budi.
Meski Budi Satrio menambahkan, hasil rapid test belum tentu dinyatakan 100 persen akurat. Adapun yang paling akurat tetap menggunakan metode Swap.
"Rapid test ini hanya untuk memudahkan screening diagnosa saja. Jika hasil rapid test positif tentu harus uji Swap. Namun yang akan dipakai tetap uji Swap. Namun begitu, jika rapid test negatif ya berarti sudah dinyatakan aman," katanya.(fur)
