KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Gegara adanya wabah corona, Warga Desa Jladiri Kecamatan Buayan melaksanakan blokade jalan. Ini dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran virus corona. Pemblokiran dilaksanakan menggunakan bahan seadanya, seperti kayu, bambu dan lainnya.
Selian itu warga memasang spanduk menggunakan karung. Beberapa tulisan “Maaf tamu luar kota dilarang masuk”. Selain itu ada juga tulisan “Maaf penagih hutang sementara dilarang masuk”. Setiap gang-gang dan jalan masuk lainnya ditutup.
Selian itu warga memasang spanduk menggunakan karung. Beberapa tulisan “Maaf tamu luar kota dilarang masuk”. Selain itu ada juga tulisan “Maaf penagih hutang sementara dilarang masuk”. Setiap gang-gang dan jalan masuk lainnya ditutup.
Tokoh masyarakat Desa Jladi Taufik Abdillah menyampaikan blokade dilaksanakan mulai Selasa, (31/3/2020). Semua jalan masuk desa ditutup. Ini semata-mata dilaksanakan guna mencegah penyebaran virus corona. “Ini bentuk waspada warga terhadap penyebaran virus corona,” tuturnya, yang juga merupakan tokoh agama tersebut, Rabu (1/4).
Dijelaskannya, jika ada warga luar yang masuk, akan dilaksanakan pemeriksaan. Ini meliputi identitas, keperluan dan kesehatan. Adapun untuk pemeriksaan kesehatan dilaksanakan semampunya. “Untuk pemeriksaan dilaksanakan semampunya. Hanya dilihat dari tanda-tanda fisik saja,” kataya.
Disampaikan pula, selama ini banyak warga Desa Jladi banyak yang menjadi perantauan. Warga perantauan umumnya tidak bekerja pada perusahaan. Mereka banyak yang menjadi pembisnis atau usaha mandiri. Dengan demikian mereka lebih rentan terjangkit. Sebab mereka akan lebih banyak bertemu dengan orang. “Banyak yang merantau di Bogor, Bandung, Depok dan DKI. Banyak sekali yang berusaha sebagai pemborong alumunium, baja, jual kuliner, sopir dan lainnya. Mereka tentunya lebih rentan tertular, sebab lebih banyak bertemu dengan seseorang,” ungkapnya.
Taufik Abdillah menyampaikan jika ada warga yang masuk dan mempunyai indikasi terpapar corona tentunya akan segera dilaporkan. Dalam hal ini di setiap pos ada yang menjaga. Petugas akan memastikan semua yang masuk ke desa. “Hal ini semata-mata dilaksanakan guna melaksanakan pencegahan penyebaran virus corona,” ucapnya. (mam)
Dijelaskannya, jika ada warga luar yang masuk, akan dilaksanakan pemeriksaan. Ini meliputi identitas, keperluan dan kesehatan. Adapun untuk pemeriksaan kesehatan dilaksanakan semampunya. “Untuk pemeriksaan dilaksanakan semampunya. Hanya dilihat dari tanda-tanda fisik saja,” kataya.
Disampaikan pula, selama ini banyak warga Desa Jladi banyak yang menjadi perantauan. Warga perantauan umumnya tidak bekerja pada perusahaan. Mereka banyak yang menjadi pembisnis atau usaha mandiri. Dengan demikian mereka lebih rentan terjangkit. Sebab mereka akan lebih banyak bertemu dengan orang. “Banyak yang merantau di Bogor, Bandung, Depok dan DKI. Banyak sekali yang berusaha sebagai pemborong alumunium, baja, jual kuliner, sopir dan lainnya. Mereka tentunya lebih rentan tertular, sebab lebih banyak bertemu dengan seseorang,” ungkapnya.
Taufik Abdillah menyampaikan jika ada warga yang masuk dan mempunyai indikasi terpapar corona tentunya akan segera dilaporkan. Dalam hal ini di setiap pos ada yang menjaga. Petugas akan memastikan semua yang masuk ke desa. “Hal ini semata-mata dilaksanakan guna melaksanakan pencegahan penyebaran virus corona,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja
- Ahmad Luthfi Tegaskan Jangan Potong Bantuan Perbaikan RTLH, Mahasiswa Diminta Ikut Awasi
- Wagub Jateng Dorong Penguatan Ekosistem Halal dari Hulu
- Tatag, Anak Muda di Kebumen Sukses karena Bertani
- Tertib Berlalu Lintas, Pengunjung Pasar Tumenggungan Dapat Hadiah
- Pengguna Sepeda Motor dan Anak Muda Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas