• Berita Terkini

    Minggu, 08 Maret 2020

    "Tragedi Jatimalang" dan Ironi di Tengah Beragam Penghargaan

    Arif Yuswandono
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mencuatnya kasus kekerasan dengan korban anak perempuan berusia 5 tahun dengan pelaku ibu tiri, menuai keprihatinan banyak pihak. Pemerhati Kebijakan Kabupaten Kebumen, Arif Yuswandono menekankan hal semacam ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pihak khususnya Pemkab Kebumen.

    Arif mengatakan, kasus kekerasan dengan korban anak di Klirong semestinya menggugah kesadaran publik Kebumen di tengah hangatnya isu ancaman virus corona dan kabar soal Pilkada Kebumen.

    "Hari-hari ini saya melihat publik lebih "disibukkan" dengan kabar ancaman virus corona dan Pilkada. Adanya tragedi Jatimalang  (penganiayaan anak oleh ibu tiri  di Desa Jatimalan Kecamatan Klirong) semestinya juga menghentak kesadaran publik. Bahwa ada isu lain yang tak kalah penting," ujar Arif, Minggu (8/3/2020).

    Arif jelas prihatin dengan adanya kekerasan terhadap anak di Kecamatan Klirong. Apalagi, di tengah tingginya angka kekerasan di Kebumen yang mencapai 135 kasus di tahun 2019. "Kendati tidak berkaitan langsung adanya kejadian ini juga semakin ironis di tengah lima kali mendapatkan anugerah sebagai Kabupaten Layak Anak sejak tahun 2010. Bahkan pada tahun 2018, penghargaan diterima langsung oleh KH Yazid Mahfudz yang saat itu masih sebagai Plt Bupati Kebumen," ujar Arif.

    Arif menegaskan, negara harus hadir dalam peristiwa semacam ini. Yakni memastikan bahwa peristiwa ini tidak lagi terulang di masa mendatang. Juga memastikan penanganan perkara semacam ini bisa tuntas, baik dari sisi hukum maupun aspek sosial, penanganan terhadap korban.

    Tidak kalah penting, bangkitnya kesadaran masyarakat agar mampu mendeteksi dini gejala kekerasan terhadap anak dan perempuan. "Seringkali karena faktor ketidaktahuan warga bagaimana mengambil sikap atas kasus kekerasan membuat kekerasan terjadi. Ini juga sepertinya terjadi di Desa Jatimalang Kecamatan Klirong," ujar Arif.

    Arif berharap, momen Pilkada Kebumen 2020 dapat menjadi pintu masuk mengatasi sejumlah pekerjaan rumah di Kebumen. Dari kemiskinan, kekerasan terhadap anak dan sejumlah isu strategis lain.

    "Jangan sampai semacam slogan dan penghargaan terasa sia-sia ketika fakta di lapangan sangat berbeda dengan yang didengungkan. Gelaran Pilkada Kebumen 2020 harus jadi momentum lahirnya pemimpin yang sungguh-sungguh peduli membangun dan mengangkat daerah di pesisir selatan Jawa Tengah ini menjadi lebih baik, maju dan bermartabat," ujar Arif.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top