• Berita Terkini

    Minggu, 08 Maret 2020

    Kesiapan Pemda Hadapi Ancaman Virus Corona Dipertanyakan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -  Pemerhati kebijakan publik Kabupaten Kebumen, Nuryadi Wulantoro, mempertanyakan langkah RSUD Dr Soedirman yang menyiapkan 12 kamar isolasi sebagai antisipasi  wabah covid-19 (virus corona).

    Menurut Nuryadi, langkah Pemkab melalui RSDS tersebut, jauh dari kata meyakinkan. "Rumah sakit yang jadi rujukan seperti RS Margono (RSUD Margono Soekarjo) saja tak mampu memastikan pasien terinfeksi (virus corona) atau tidak. Apalagi RSUD Dr Soedirman Kebumen. Kalau kemudian (RSUD Dr Soedirman) menyiapkan  12 kamar isolasi lalu untuk apa?" ujar Nuryadi, Sabtu (7/3/2020).

    Nuryadi menyampaikan, dalam penanganan virus corona ini RSUD Margono Soekardjo tak bisa sendiri. Melainkan harus mengirim spesimen ke Jakarta terlebih dahulu. Jadi, kepastian terinfeksinya seorang pasien atau tidak menunggu hasil laboratorium dari Jakarta. Itu artinya butuh waktu setidaknya 3 atau 4 hari.

    Yang terjadi kemudian, warga hanya menunggu bahkan pasrah. "Menunggu hasil uji lab dari Jakarta untuk tindakan selanjutnya menurut saya suatu kesalahan. Kalau hasil uji menunjukkan positif  jelas virus sudah menyebar kemana-mana. Kita hanya berharap warga yang pernah kontak dengan pasien ketahanan tubuhnya bagus. Mudah2an negatif.

    Sebelumnya diberitakan, RS Dr Soedirman Kebumen menyiagakan 12 ruang isolasi pasien. Langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi  wabah covid-19 (virus corona)

    Direktur RSDS Kebumen Widodo Suprihantoro menjelaskan ruangan isolasi terbagi pada tiga titik. Ini meliputi dua  di ruang IGD dan satu ruang ICCU. Sisanya sisanya ruang rawat inap.

    Selain penyediaan alat medis standar, juga disiagakan petugas medis. Dimana terdapat dokter spesialis paru, spesialis dalam 4, spesialis anak 2, 2 spesialis patologi dan 15 dokter di IGD. 

    Menurut Widodo Suprihantoro kesiapsiagaan pihak RSDS mendasari pada Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terkait kesiapsiagaan penyakit infeksi emerging (PIE). Sarana prasarana yang disiapkan, lanjut Widodo, seperti halnya masker, alat pelindung diri dan lain sebagainya. Dimana masker telah tersedia 17.000, antiseptik butuh 576 liter, pakaian khusus 26 set, kacamata 17 unit, sepatu boot, helm khusus dan sarung tangan. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top