KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Dua pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Karangayar berhasil menciptakan aplikasi anti begal. Kedua pelajar tersebut yakni Riky Dwi Ardi dan Rikun. Mereka merupakan Siswa SMK Tamtama Karanganyar.
Aplikasi ini dapat dimanfaatkan para pengendara sepeda motor untuk menghindari kejahatan yang tidak diinginkan. Tak butuh waktu lama, aplikasi buatan pelajar kelas XII jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) tersebut berhasil dibuat dalam waktu satu bulan. Aplikasi berbasis android tersebut akan terkoneksi dengan benda khusus yang dipasang pada sepeda motor. Dalam membuat aplikasi keduanya juga dampingan oleh guru pembimbing jurusan.
Riky mengatakan menyampaikan ide awal membuat aplikasi anti begal muncul saat ada siswa yang dapat menciptakan kunci otomatis untuk sepeda motor. Ini dilakukan dengan menggunakan sensor suara. Berangkat dari maraknya pemberitaan mengenai kejahatan di jalan, kemudian Riky pun tercetus untuk mengembangkan menjadi alat anti begal. Ini melalui sebuah aplikasi di smartphone. "Jadi kami merancang bagaimana caranya agar tidak sekedar untuk menyalakan dan mematikan motor saja. Bersama teman dan guru pendamping akhirnya jadi aplikasi anti begal," paparnya, Rabu (4/3/2020).
Secara rinci aplikasi anti begal ini dapat digunakan apabila telah terpasang alat tambahan khusus yang terpasang pada sepeda motor. Pengendara sepeda motor cukup mengaktifkan aplikasi yang berada pada smartphone. Sehingga ketika mengalami keadaan darurat, dengan sendirinya mesin sepeda motor akan mati dan mengeluarkan bunyi sirine cukup keras melalui klakson. Dalam kondisi tersebut tentunya akan menarik perhatian masyarakat yang berada di lokasi. Sehingga motor akan aman. "Tinggal tekan tombol aktifasi pada aplikasi mesin motor akan mati sendiri," terangnya.
Selain menekan tombol aplikasi, lanjut Riky, aplikasi tersebut dapat digunakan sejauh radius 50 meter melalui sensor suara. Cukup mengucapkan kata 'Begal', secara otimatis mesin sepeda motor akan mati. Mesin tidak akan menyala meski dicoba untuk dihidupkan. "Dari jarak jauh juga bisa aktif dengan bantuan sensor suara," imbuhnya.
Sementara Kepala SMK Tamtama Karanganyar Susilo Utomo mengemukakan menerapkan konsep pembelajaran Internet of Think (IOT). Melalui potensi dan kreatifitas para siswa diajak mengembangkan pemanfaatan internet. Ini tidak hanya sekedar sibuk di lingkaran dunia maya, melainkan dapat menciptakan suatu terobosan baru yang bermanfaat untuk membantu aktifitas masyarakat. "Kita tidak pernah membatasi kreatifitas anak. Guru hanya memberikan dasar pembelajaran dan penerapan pengembangan internet untuk banyak orang," paparnya.
Susilo berharap, munculnya inovasi yang dibuat oleh siswanya dapat menekan angka kejahatan dan kriminalitas di jalan. Menurutnya, hingga kini telah tercipta sedikitnya 20 produk kreatifitas siswa yang bersentuhan langsung dengan aktifitas manusia. Ini mulai dari tempat sampah otomatis, saklar lampu otomatis, pendeteksi cahaya dan panas otomatis hingga powerbank berbahan limbah elektronik. "Berkat kreatifitas yang dimiliki anak dan kerja keras guru pendamping sudah banyak yang dihasilkan untuk memudahkan kerja sehari-hari," ucapnya. (mam)
Aplikasi ini dapat dimanfaatkan para pengendara sepeda motor untuk menghindari kejahatan yang tidak diinginkan. Tak butuh waktu lama, aplikasi buatan pelajar kelas XII jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) tersebut berhasil dibuat dalam waktu satu bulan. Aplikasi berbasis android tersebut akan terkoneksi dengan benda khusus yang dipasang pada sepeda motor. Dalam membuat aplikasi keduanya juga dampingan oleh guru pembimbing jurusan.
Riky mengatakan menyampaikan ide awal membuat aplikasi anti begal muncul saat ada siswa yang dapat menciptakan kunci otomatis untuk sepeda motor. Ini dilakukan dengan menggunakan sensor suara. Berangkat dari maraknya pemberitaan mengenai kejahatan di jalan, kemudian Riky pun tercetus untuk mengembangkan menjadi alat anti begal. Ini melalui sebuah aplikasi di smartphone. "Jadi kami merancang bagaimana caranya agar tidak sekedar untuk menyalakan dan mematikan motor saja. Bersama teman dan guru pendamping akhirnya jadi aplikasi anti begal," paparnya, Rabu (4/3/2020).
Secara rinci aplikasi anti begal ini dapat digunakan apabila telah terpasang alat tambahan khusus yang terpasang pada sepeda motor. Pengendara sepeda motor cukup mengaktifkan aplikasi yang berada pada smartphone. Sehingga ketika mengalami keadaan darurat, dengan sendirinya mesin sepeda motor akan mati dan mengeluarkan bunyi sirine cukup keras melalui klakson. Dalam kondisi tersebut tentunya akan menarik perhatian masyarakat yang berada di lokasi. Sehingga motor akan aman. "Tinggal tekan tombol aktifasi pada aplikasi mesin motor akan mati sendiri," terangnya.
Selain menekan tombol aplikasi, lanjut Riky, aplikasi tersebut dapat digunakan sejauh radius 50 meter melalui sensor suara. Cukup mengucapkan kata 'Begal', secara otimatis mesin sepeda motor akan mati. Mesin tidak akan menyala meski dicoba untuk dihidupkan. "Dari jarak jauh juga bisa aktif dengan bantuan sensor suara," imbuhnya.
Sementara Kepala SMK Tamtama Karanganyar Susilo Utomo mengemukakan menerapkan konsep pembelajaran Internet of Think (IOT). Melalui potensi dan kreatifitas para siswa diajak mengembangkan pemanfaatan internet. Ini tidak hanya sekedar sibuk di lingkaran dunia maya, melainkan dapat menciptakan suatu terobosan baru yang bermanfaat untuk membantu aktifitas masyarakat. "Kita tidak pernah membatasi kreatifitas anak. Guru hanya memberikan dasar pembelajaran dan penerapan pengembangan internet untuk banyak orang," paparnya.
Susilo berharap, munculnya inovasi yang dibuat oleh siswanya dapat menekan angka kejahatan dan kriminalitas di jalan. Menurutnya, hingga kini telah tercipta sedikitnya 20 produk kreatifitas siswa yang bersentuhan langsung dengan aktifitas manusia. Ini mulai dari tempat sampah otomatis, saklar lampu otomatis, pendeteksi cahaya dan panas otomatis hingga powerbank berbahan limbah elektronik. "Berkat kreatifitas yang dimiliki anak dan kerja keras guru pendamping sudah banyak yang dihasilkan untuk memudahkan kerja sehari-hari," ucapnya. (mam)