Persisnya, sejak sejumlah warga Kebumen yang berada di luar daerah pulang ke Kebumen. Alih-alih berdiam diri di rumah, sebagian terpantau hilir mudik di perkotaan. Seperti Senin (30/3/2020), situasi Kota Kebumen terpantau cukup ramai.
"Ini kota sudah mulai ramai kendaraan banyak warga yang keluar, dimungkinkan ini adanya lonjakan pemudik," kata Halim Dhani yang juga Ketua Orari Lokal Kebumen.
Halim Dhani menjelaskan, keramaian kota dan banyaknya masyarakat yang keluar rumah tentu bukan kabar bagus dalam pencegahan penyebaran virus corona (covid-19).
Terlebih, Pemkab telah memberlakukan aturan agar para pemudik melakukan karantina mandiri.Bahkan, pemkab telah mengeluarkan aturan adanya sanksi bagi para pemudik yang membandel. "Dengan jumlah pemudik meningkat, banyak masyarakat yang justru mengabaikan, padahal ini menjadi rawan penularan," ungkap Halim Dhani khawatir.
Tak hanya itu, lebih jauh Halim Dhani turut mengajak masyarakat untuk saling menjaga jarak dan kebersihan serta tidak keluar rumah terlebih dahulu untuk mengurangi penularan wabah.
Sebelumnya, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mengatakan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) corona di Kebumen pun meningkat drastis. Kini ada 1042 ODP dan 34 PDP. Lonjakan ini salah satunya karena banyaknya warga Kebumen yang mudik.
Bupati Yazid kedatangan warga dari daerah zona covid-19 menjadi kewaspadaan tersendiri dalam upaya penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kebumen.
Untuk mencegah ledakan kasus covid-19, Pemkab menyiapkan petugas di titik-titik masuk pemudik. Ada 13 titik pantauan yang telah disiapkan. Tugasnya, memantau pemudik serta melakukan pemeriksaan awal tentang kesehatan pemudik yang pulang kembali ke Kebumen.
Tak berhenti disitu, Pemkab bakal melakukan karantina bagi pemudik tersebut saat sampai di rumah. Dalam hal ini, Pemkab meminta peran serta pemerintah desa dan kecamatan agar memastikan pemudik tersebut melakukan karantina mandiri.(fur/cah)
