• Berita Terkini

    Jumat, 27 Maret 2020

    Corona Bikin Usaha Wedding di Kebumen Sepi Order

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Adanya himbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa juga berdampak pada bisnis wedding. Pasalnya, tidak adanya acara resepsi pernikahan membuat bisnis wedding sepi.

    Menanggai maklumat tersebut, Direktur Operasional Balakosa Dekorasi Kebumen Rozaaq Abdillah mengatakan cukup terkejut. Hal ini tentu akan mengancam pendapatan usahanya. Selain beberapa pemesan meminta menjadwalkan, beberapa diantaranya juga membatalkan. "Sebenarnya adan delapan  even di Bulan April yang mengalami penjadwalan ulang. Bahkan untuk Maret ini ada klien yang membatalkan," tuturnya, beberapa waktu lalu.

    Dengan tidak adanya even resepsi pernikahan, praktis sumber pemasukan perusahaan yang dikelolanya ikut hilang. Karena bisnis Balakosa fokus di dekorasi dan tenda untuk pernikahan. Kendati demikian pihaknya memahami apa yang menjadi keputusan pemerintah tersebut. Hal ini tentunya dilakukan demi keselamatan bersama. "Tapi saya setuju (himbauan untuk tidak resepsi pernikahan) karena itu bentuk upaya untuk penanggulangan Corona ini," tegasnya.

    Terpisah, vendor fotografi pernikahan Hendradjaja Photography juga mengaku terkena imbas atas himbauan tersebut. Ditemui studio miliknya, Mahendra Eka Saputra pun menyampaikan hal senada dengan Balakosa. Pihaknya tidak mempermasalahkan adanya himbauan larangan mengumpulkan banyak orang khususnya di resepsi pernikahan. "Pemerintah pasti punya berbagai pertimbangan untuk sampai pada keputusan ini. Daripada tetap dilaksanakan tapi dampaknya buruk, penjadwalan ulang atau bahkan pembatalan bagi kami tidak masalah," terang Mahendra.

    Baik Abdillah maupun Mahendra, keduanya mengaku menggunakan kas perusahaan untuk mencukupi kebutuhan rutin seperti gaji pegawai maupun listrik. Abdillah mengatakan, pekerjaan adalah infrastruktur rizqi dari Tuhan kepada manusia. Karenanya ia menjamin kewajiban bulanan kepada karyawan akan tetap dipenuhi meski pemasukan perusahaan tidak ada sama sekali.

    "Semua pekerja wedding saya kira melakukan hal serupa. Selama ini kami kan sudah menangani ratusan even pernikahan, baru sekarang saja ada (pelarangan) seperti ini, jadi tidak masalah. Lebih banyak yang sukses daripada yang dilarang," kata Mahendra optimis.

    Momen ini disikapi bijak oleh pimpinan Wedding Organizer (WO) Ayorabi, Rizal Azis. Meski secara hitungan bisnis pemasukan terhambat namun ia mendukung pemerintah merupakan kewajiban bagi setiap warga negara.  "Ini kejadian sangat luar biasa, baik nasional maupun internasional. Kami tentu mendukung karena ini soal nyawa, tidak hanya materi semata," ujar Rizal.

    Tidak adanya even resepsi, kata Rizal, bisa digunakan untuk kegiatan pemeliharaan properti, perbaikan sistem, manajemen, atau merapikan dokumen. "Kesempatan kita untuk menata kembali berkas, baik itu hardcopy maupun softcopy agar ketika semua membaik kita sudah sangat ready dan matang," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top