• Berita Terkini

    Jumat, 07 Februari 2020

    Warga Selotumpeng Belajar Budidaya Porang

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ikatan Mahasiswa Kebumen (IMAKE) Rayon UIN Walisongo Semarang melaksanakan sosialisasi budidaya Bedul atau Porang. Bukan hanya itu saja, pada kegiatan tersebut disampaikan juga potensi ekonomi dari jenis umbi-umbian tersebut. Sosialisasi dilaksanakan di Desa Selotumpeng Ambal, beberapa waktu lalu.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam program pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Acara sosialisasi mengundang nara sumber praktisi porang Kebumen Akif Fatwal Amin. Pihaknya juga merupakan lulusan UIN Walisogo Semarang.  Acara sosialisasi dihadiri oleh 30a n peserta. Ini terdiri dari dari Kelompok Tani maupun Karang Taruna.

    Ketua tim Pengabdian Mahasiswa (dulu KKN) M Arkom Firdaus  menyampaikan program sosialisasi budidaya Porang dipilih karena memang mempunyai prospek ke depan yang sangat baik. Porang merupakan salah satu komoditi ekspor yang mampu meningkatkan perekonomi masyarakat. "Selain sedang menjadi primadona, berkebun Porang tidak membutuhkan lahan khusus. Sehingga cocok untuk desa Selotumpeng dan sekitarnya yang masih banyak pekarangan kosong. Nyatanya pun sosialisasi tentang Budiaya Porang ini disambut antusias oleh warga,” ungkap Arkom.

    Akrom juga menceritakan, dipilihnya Akif sebagai nara sumber bukan tanpa alasan. Selain praktisi porang, Akif juga paham tentang prosedur ekspor.  Hal ini cocok dengan porang yang memang merupakan umbi komoditi dengan ekspor. “Saat berkunjung ke tempat Akif untuk  bersilaturrahmi, kami melihat pihaknya sedang asyik menanam Porang. Setelah mendapat penjelasan tentang potensi porang, kami memutuskan untuk mengadakan sosialisasi budidaya Porang dan potensi ekonomi porang. Ini sebagai program dalam kegiatan Pengabdian Mahasiswa,” tuturnya.

    Sementara itu dalam sosialisasi Akif menjelaskan terkait porang. Hingga kini masih banyak orang yang mengira porang sama dengan suweg atau iles-iles. Padahal itu merupakan jenis umbi yang berbeda meskipun sangat mirip.

    Salah satu yang menjadi kelebihan porang adalah mudah untuk dibudidayakan. Selain itu tidak membutuhkan lahan serta perawatan khusus. "Porang merupakan sejenis tumbuhan perdu yang hanya membutuhkan intensitas cahaya 40 - 60 persen saja. Jadi porang dapat akan tumbuh baik bila ditanam dibawah rindangan pepohonan,” katanya.
    Porang juga termasuk tumbuhan yang minim hama. Sehingga hewan pengerat seperti tikus dan lainnya pengerat lainnya tidak doyan.

    Sebab Porang juga akan terasa gatal saat dimakan mentah. Manfaat Porang sangat banyak. Selain sebagai bahan baku olahan makanan seperti mie putih, beras untuk diet, es krim, agar-agar, roti dan lainnya. Sedang dalam skala pabrikasi tepung Porang digunakan sebagai bahan campuran dalam industri kertas, lem perekat, bahan pengkilap tekstil non kimia dan lainnya.

    Sampai kini porang baru dijual ke luar negeri atau Ekspor. Ini dengan negara tujuan Jepang dan China. Itupun baru dalam bentuk Porang kering (chep). Artinya masih berupa bahan baku dan belum dalam bentuk olahan produk jadi. “Ini baru dua negara tujuan ekspor saja. Masih banyak pesanan yang belum tercukupi. Belum lagi potensi pengembangan pasar dalam negeri," ucapn Akif. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top