• Berita Terkini

    Selasa, 25 Februari 2020

    Wacana Calon Tunggal Kembali Disayangkan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Semakin mendekati pelaksanaan Pilkada Kebumen 2020, wacana terjadinya calon tunggal di Kebumen semakin menguat. Setidaknya, dua peristiwa politik terakhir menunjukkan hal tersebut.

    Hingga saat ini,  baru pasangan Arif Sugiyanto-Ristawati yang sudah "menggenggam tiket" untuk maju ke Pilkada 2020.

    Tadinya, harapan munculnya calon lain sempat muncul saat Sujud Sugiarto-Nugroho Budi Yuwono menggalang dukungan untuk maju lewat jalur independen. Namun, keduanya gagal saat  gagal memenuhi persyaratan di KPU pada hari terakhir 23 Februari 2020 kemarin.

    Memang masih ada kemungkinan partai politik akan mengajukan calon lain, menantang Arif-Rista. Namun, perkembangan terbaru, Golkar malah mengikuti jejak PDIP dan mendukung pasangan Arif-Rista. Golkar mengumumkan dukungan itu pada Senin (24/2/2020).

    Dengan demikian, wacana calon tunggal dengan hanya diikuti Arif Sugiyanto-Ristawati kini menguat. Bila itu terjadi, mereka bakal melawan kotak kosong.

    Wibisono Susanto, Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Bonorowo, mengungkapkan, calon tunggal tidaklah ideal bagi proses demokrasi semacam Pilkada. Ini bahkan akan menjadi preseden buruk dalam proses demokrasi di Kebumen.

    “Kalau sampai demikian (calon tunggal) ini menunjukkan adanya kemandulan partai politik,” tuturnya, Selasa (25/2).

    Selain menciderai demokrasi, proses pilkada dengan calon tunggal juga tidak ideal. Dimana yang menjadi pemenang tidak akan merasa bangga karena tidak ada lawan. Sebaliknya jika sampai kalah dengan kotak kosong tentunya akan sangat memalukan. “Kalau calon cuma satu, menang ora kondang kalah tambah wirang,” katanya.

    Terkait dengan kemandulan partai, Wibosono menegaskan jika partai politik seharusnya turut serta berperan dalam mensukseskan proses demokrasi. Salah satunya menampilkan sosok-sosok untuk menjadi calon pemimpin.

    Dari situlah kemudian memberikan pilihan kepada masyarakat, agar dapat menentukan pilihannya dengan baik. “Jika sampai hanya terdapat satu pilihan, artinya ada indikasi kemandulan partai politik. Masa dari sekian banyak partai hanya dalam mengusung satu pasangan calon saja,” ucapnya.

    Terpisah, Ketua Pagar Nusa Kebumen Ustadz Ashari Muhammad Al- Hasani yang juga sekaligus pengasuh pondok pesantren Alhasani Desa Jatimulyo Kecamatan Alian Kebumen meminta masyarakat cerdas dalam menjatuhkan pilihan atau menyikapi Pilbup Kebumen 2020.

    Gus Hari, sapaan akrabnya, meminta masyaraka teliti dan pilihlah sesui hati nurani. "Jangan mudah terpancing dengan politik praktis yang hanya mementingkan kepentingan sesaat. Lihat dan pelajari dulu siapa calon yang paling tepat untuk memimpin Kebumen, " ujarnnya, Senin (24/2).

    Menurut Gus Hari, tak sedikit dari para politisi yang menggunakan segala cara agar bisa memenangkan kontestasi politik di Kebumen termasuk money politik. Masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih siapa yang yang pantas menjadi Pemimpin Kebumen. Dalam hal Ini Bupati dan Wakil Bupati.
    "Jangan mudah terkena politik politik praktis dengan seribu janjinya. Apalagi tawaran uang. Pilihlah yang tepat dan sesuai hati nurani demi untuk Kebumen yang kita cintai, "tegasnya.
    Kepada para calon Gus Hari meminta nantinya agar lebih beradab ketika terjun ke masyarakat. Sampaikan programnya sesuai dengan visi misi untuk kemajuan Kebumen. "Bagi paslon nanti harus bisa lebih beradab ketika terjun kemasyarakat terutama ke bawahagar masyarakat tidak resah dan tidak meresahkan masyarakat", " katanya. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top