KOTA BANDUNG -- "Sejauh-jauhnya burung terbang,
akhirnya kembali ke tempat asal...," ucap Kang Emil usai melantik Dr.
Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl. SE., M.Eng., sebagai Sekretaris Daerah
(Sekda) Provinsi Jawa Barat.
Setiawan Wangsaatmaja memang bukan sosok yang asing di
lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sosoknya ini
'tumbuh' bersama Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi
Jabar.
Pria kelahiran Bandung, 26 Agustus 1963 itu pertama kali
menjadi staf Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman terhitung mulai tanggal 1
Juli 1990.
Hingga akhirnya, Setiawan menjabat Kepala BPLHD Jabar mulai
17 Oktober 2008 setelah lebih dulu mengasah jiwa kepemimpinannya sebagai Kepala
Seksi Pembinaan Teknis AMDAL, Kepala Sub Bidang Pengendalian Kerusakan
Lingkungan, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, dan Plt. Kepala
BPLHD Jabar.
Total, 18 tahun lamanya Setiawan mengabdi bagi Jabar di
bawah naungan BPLHD.
Barulah mulai 18 Juli 2013, Setiawan menjawab panggilan
pemerintah pusat dan hijrah ke ibu kota untuk menjabat Deputi Menteri Bidang
SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi
Birokrasi (KemenPAN-RB).
Kini, usai dilantik menjadi Sekda Jabar definitif oleh Kang
Emil di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (14/2/20), Setiawan mengaku senang bisa
kembali dan memberikan kontribusinya bagi Jabar.
"Namanya pulang kampung, pasti senang, ya," ucap
Setiawan.
Dengan segala prestasi yang direngkuhnya, Pemda Provinsi
Jabar tentu sangat mendukung kehadiran Setiawan untuk bersama-sama mendorong
terciptanya ASN Juara demi terwujudnya visi Jabar Juara Lahir Batin melalui
inovasi dan kolaborasi.
Pun bagi Setiawan, jabatan sekda yang kini diembannya
merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dibuktikan dengan melahirkan ASN-ASN
berprestasi. "Jadi Jabar Juara kuncinya ada di SDM," katanya.
"Dan tentunya saya tidak bisa berlari sendiri,
jadi Pak Daud (Daud Achmad, sebelumnya Pj. Sekda Jabar) masih kolega. Jadi saya
juga pasti masih akan banyak bertanya kepada teman-teman di Jabar ini. Saya
punya satu minggu untuk memetakan itu semua dan setelah itu kita bisa lari
bersama-sama," ujar Setiawan.
Penerima penghargaan Wibawa Seroja Nugraha Lembaga Ketahanan
Nasional RI pada 2012 ini pun dinilai sudah menggoreskan tinta emas dalam jejak
kariernya di KemenPAN-RB.
Buah pikirnya ikut membantu proses akhir perumusan
Undang-Undang ASN. Setiawan pun bertanggung jawab di balik Merit System
--sebuah sistem yang menumbuhkan rasa persaingan bagi para ASN di Tanah Air.
Tak pelak, epilog Setiawan bersama KemenPAN-RB justru
menjadi prolog kesedihan bagi para staf di sana, salah satunya Agus Yudi
Wicaksono fungsional madya selaku Koordinator Manajemen Kinerja ASN.
"Kami semua kehilangan, tidak hanya (karyawan) deputi
SDM, banyak orang-orang di kantor ikut semua ke Bandung (acara pelantikan
Setiawan sebagai sekda)," kata Agus.
"Artinya Jabar ini beruntung (memiliki Setiawan), kalau
Jabar tidak semakin maju, rugi banget karena kapasitas beliau (level)
Indonesia," tambahnya.
Agus berujar, Setiawan merupakan sosok egaliter yang mampu
merangkul semua kalangan untuk bekerja sama dalam membangun bangsa.
"Beliau tidak membeda-bedakan eselon atau CPNS, duduk
satu meja dengan mereka asalkan memang kita punya konsep dan bisa deliver apa
yang diinginkan. Budaya egaliter itu yang tidak saya temui (di pejabat lain).
Semua kehilangan, dan semua rasanya menjadi teman buat beliau," tutur
Agus.
"Pak Setiawan punya satu pesan buat kami: Intan di
dalam bumi itu semakin keras digesek, akan muncul intan yang sempurna
kualitasnya. Jadi beliau berpesan bahwa kami diasah itu dalam upaya menjadi
intan yang lebih bagus," ucapnya.
Kini, tugas yang menanti Setiawan sebagai Sekda Provinsi
Jabar salah satunya adalah memastikan kelancaran dalam pelayanan kepada
hampir 50 juta jiwa masyarakatnya.
Selain itu, sesuai pesan dari Kang Emil, Setiawan harus
menjaga hubungan dengan DPRD Jabar karena kemajuan mesin Jabar Juara
disokong dua energi eksekutif dan legislatif.
Tiga hal pun dititipkan oleh Kang Emil kepada Setiawan,
yakni integritas, melayani sepenuh hati, dan profesionalisme.
Pasalnya, Kang Emil sepakat bahwa jabatan pejabat bukanlah tujuan, melainkan
sarana membuat perubahan.
"Pak Setiawan Wangsaatmaja ini bukan orang luar, bukan
orang baru. Posisi terakhirnya ada di gedung ini (pemda provinsi). Kemudian
karena prestasinya, diminta oleh pemerintah pusat untuk menjadi deputi di
KemenPAN-RB," ucap Kang Emil.
"Sejauh-jauhnya burung terbang, akhirnya kembali ke
tempat asal. Setelah 7 tahun di Jakarta, hari ini Pak Setiawan kembali ke
rumahnya, kembali ke Gedung Sate untuk mengabdikan hidupnya, energinya, demi
kepentingan Indonesia melalui sebuah wilayah yang luar biasa bernama Jawa
Barat," tutup Kang Emil.