• Berita Terkini

    Kamis, 06 Februari 2020

    Ragukan Kabar Yazid Mundur, Demokrat Pertanyakan Keberadaan Sekber

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-  Seiring semakin dekatnya pelaksanaan  Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kebumen 2020, sejumlah partai politik ramai-ramai melakukan penjaringan calon. Namun, tidak demikian dengan Partai Demokrat yang hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda akan melakukan hal yang sama.

    Sikap "adem ayem" ala Demokrat itu lantas membuat sejumlah pihak menilai, partai bentukan Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) itu tak jelas menyikapi Pilbup Kebumen 2020. Apalagi bila dibandingkan dengan sejumlah partai politik lain yang sudah jauh-jauh hari menggelar penjaringan.

    Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kebumen, Joko Sulistyanto, ditemui kemarin, menepis anggapan partainya tak jelas bersikap menghadapi Pilbup Kebumen 2020. "Justru sikap kami sudah sangat jelas," ujar Joko Budi ditemui saat hendak membesuk Mantan Sekretaris Daerah Adi Pandoyo yang tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soedirman, Selasa (4/2/2020).

    Joko mengatakan, Demokrat telah mengantarkan Bupati Kebumen Yazid Mahfudz saat mendaftar lewat PKB serta PDI Perjuangan beberapa waktu lalu. "Justru partai kami yang sikapnya sudah paling jelas," ujar Joko.

    Khusus mengenai soal mendukung Yazid, dalam pandangan Joko, sangatlah wajar. Alasannya pun jelas. Mengingat, Partai Demokrat adalah salah satu partai pendukung pada Pilbup Kebumen 2015 lalu hingga kemudian mengantarkan pasangan Mohammad Yahya Fuad-Yazid Mahfudz (Fuad-Yazid) memenangi Pemilukada Kebumen.

    Malah, Joko balik mempertanyakan sikap parpol pendukung pasangan Fuad-Yazid lain yang kini membuat Sekretariat Bersama (Sekber) dan melakukan penjaringan calon. Keberadaan Sekber, versi Joko Budi, mengundang pertanyaan.

    Sekedar mengingatkan, sebanyak lima partai pollitik di Kebumen sepakat membentuk koaliasi besar. Koalisi yang kemudian telanjur disebut Sekretariat Bersama (Sekber) itu lantas melakukan penjaringan calon. Adapun kelima partai tersebut, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Minus partai Golkar, empat partai lain adalah partai pendukung pasangan Fuad-Yazid pada Pilkada 2015 lalu.

    Terlepas dari soal partai pendukung, Joko mengatakan terbentuknya Sekber menjadi rancu. Apalagi terbentuknya Sekber diikuti dengan penjaringan calon. Mengingat sebelumnya masing-masing partai telah melakukan penjaringan. "Namun demikian saya menghormati keputusan teman-teman partai lainnya. Hanya, kami dari partai Demokrat mendorong Pak Yazid agar dapat meneruskan program-program yang telah diawali dari tahun 2015," imbuh Joko.

    Dalam kesempatan itu, Joko juga sempat menanggapi adanya isu mundurnya Bupati Yazid dari bursa pencalonan. Joko mengaku belum yakin, Yazid benar-benar mundur. "Bahasanya kan masih kemungkinan," ujar Joko.

    Seperti diberitakan, Bupati Yazid dikabarkan tidak akan maju lagi dalam persaingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen 2020 mendatang.  Isu ini berhembus setelah beredar pesan singkat via aplikasi WhatsApp (WA) yang menyatakan Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz kemungkinan akan mengundurkan diri dari pencalonan Bupati dari PDIP dan PKB. Isu semakin menguat setelah ditemui fakta bahwa pesan singkat tersebut memang benar adanya dari ponsel pribadi Bupati Yazid.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top