• Berita Terkini

    Selasa, 04 Februari 2020

    Penyebab Keracunan Massal di Karanganyar masih Simpang Siur

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puluhan warga Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar yang mengalami keracunan mulai berangsur pulih. Sebagian malah sudah diperbolehkan pulang. Hanya, hingga kemarin, penyebab keracunan massal ini masih simpang siur alias belum jelas.

    Pantauan wartawan koran ini, Selasa (4/2), hanya tersisa beberapa pasien yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Karanganyar. Agus, salah satu perawat ditemu kemarin mengatakan, ada 25 pasien yang dirawat di tempat tersebut. Sebagian yang kondisinya sudah membaik diperbolehkan pulang.

    "Jumlah total yang dirawat disini ada 25 orang sebagai mereka sudah pulang. Kini tinggal 6 orang pasien yang menjalani rawat inap," kata dia.

    Agus mengatakan korban yang mengalami keracunan kebanyakan bergejala mual, muntah, pusing, dan diare bahkan beberapa diantaranya sempat pingsan dan tak sadarkan diri. "Gejalanya mual, muntah, diare ada juga yang sempat pingsan tidak sadarkan diri," ungkapnya.

    Seperti diberitakan, puluhan warga Desa Grenggeng mengalami gejala keracunan usai menghadiri hajatan pada Minggu (2/2). Saking banyaknya korban, mereka harus dirawat di sejumlah tempat. Selain di Puskesmas Karanganyar sebagian lagi di RS PKU Muhammadiyah Gombong dan RS Palang Biru Gombong. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, ada total 78 orang yang mengalami gejala  mual, muntah, diare.


    Bekti (35), salah satu korban menyampaikan, sebagian besar korban yang mengalami keracunan usai menghadiri hajatan di sebuah hotel dan rumah makan tersohor di Kecamatan Karanganyar. Di tempat ini, mereka mengonsumsi  resoleh dan udang dari hotel dan restoran yang berlokasi tepat di pinggir jalan nasional Kabumen-Banyumas tersebut.


    Hingga berita ini diturunkan belum ada pernayatan resmi dari pihak catering. Sejauh ini ada 13 jenis makanan yang sudah diamboil sebagai sampel penelitian penyebab keracunan oleh Dinkes Kebumen.

    "Ada tiga lokasi, dua lokasi di Desa Grenggeng dan satu lokasi di CS, kebanyakan korban yang keracunan mengatakan mereka usai menghadiri pesta pernikahan di sana, " kata Bekti ditemui di Puskesmas Karanganyar, kemarin.

    Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr HA Dwi Budi Satrio mengatakan, pihaknya sudah mengambil 13 sampel makanan terkait keracunan massal di Desa Grenggeng. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan kandungan Nitrat (NO3-) dalam sampel makanan tersebut. Hanya, Budi Satrio tidak menyebut jenis makanan yang mengandung nitrat itu. Budi Satrio mengungkapkan, masih menunggu kepastian lebih detail dari laboraturium.

    "Karena banyak manakan masih belum jelas, kami masih berkordinasi untuk memastikan ini," ujar Budi.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top