Akibat amukan Suratno, rumah mereka rusak parah. Semua kaca pecah dan almari roboh berantakan. Ketakutan Djasikem beralasan. Mengingat, ia yang sudah menjanda hanya tinggal bersama Suratno.
Djasikem pun terpaksa diungsikan warga sekitar agar tidak menjadi amukan Suratno. Apalagi Djasikem, warga sekitar tidak ada yang berani mendekat, hanya berani melihat dari kejauhan ketika Suratno mengamuk.
Hingga kemudian, warga melapor kepada Polsek Sruweng. Tak lama kemudian Bhabinkamtibmas Desa Karangjambu Kecamatan Sruweng Bripka Dakirman turun tangan. Melihat kedatangan Bripka Dakirman bersama petugas piket Polsek Sruweng Aipda Sigit serta anggota Koramil Sruweng dan petugas kesehatan Puskesmas Sruweng, Suratno yang kala itu marah langsung lari bersembunyi di dalam kamar mandi.
Namun saat polisi mengetuk pintu kamar mandi, akhirnya Suratno mau membukakan pintu itu. "Siap Ndan. Hormat Ndan. Selamat siang Ndan," kata Suratno sambil cengar-cengir kepada petugas.
Ternyata Suratno sering membantu Polsek Sruweng menjadi tukang parkir di Pasar Kejawang Sruweng. "Itu Suratno ternyata juru parkir. Dia memang suka memakai atribut militer ataupun polisi. Siang tadi saat ngamuk sudah diamankan," kata Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman, kemarin.
Setelah berhasil dibujuk, Suratno akhirnya mau diajak berobat di Shelter Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Karanganyar Kebumen. Suratno dibawa menggunakan mobil ambulance. Kini ia telah mendapatkan pengobatan dari tim medis.
Penuturan keluarga, sebelumnya Suratno pernah menjalani pengobatan gangguan jiwa si RSJ Magelang. Namun beberapa Minggu terakhir ini, ia sering kambuh. Apapun yang ada di depannya dirusak. (win/cah)
