Namun demikian, Bupati Yazid memilih merahasiakannya. "Saya sudah mengantongi nama yang mendapat rekomendasi. Tapi tentunya tidak bisa saya buka sekarang," ujar Bupati Yazid saat menghadiri malam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Kabupaten Kebumen, Sabtu (8/2/2020) akhir pekan lalu.
Bupati Yazid kembali menghindar saat dikejar wartawan soal rekomendasi tersebut. Namun lagi-lagi, ditanya media usai malam resepsi pelaksanaan HPN, Yazid pilih bermain rahasia. "Kan belum dibuka," katanya.
Pun demikian saat ditanya soal wartawan apakah sudah memastikan akan maju atau pilih tidak mencalonkan diri pada Pilbup 2020, Yazid menolak memberikan jawaban. "Nanti belum saatnya," ujarnya sambil berlalu.
Hanya, sebelumnya Yazid sempat menyampaikan aktivitasnya terkini terkait politik. Di hadapan para awak media dan undangan malam resepsi HPN, Yazid menyampaikan lebih sering kembali ke rumah pribadinya daripada di pendopo dibanding sebelumnya.
Yazid mengatakan, itu ia lakukan demi menjaga agar pendopo rumah dinas Bupati tidak dipergunakan aktivitas politik. Atau dengan kata lain membedakan saat posisinya sebagai Bupati dan salah satu kandidat Calon Bupati pada Pilkada 2020. "Agar tidak ditegur pak Sekda (Ahmad Ujang Sugiono), saya menghindari berbicara atau melakukan pertemuan politik di pendopo. Kalau untuk itu, (politik) saya pilih di rumah," ujarnya.
Seperti diketahui, Bupati Yazid Mahfudz menjadi salah satu kandidat yang bakal maju dalam Pilkada Kebumen 2020. Ia mendaftar lewat PDI Perjuangan dan PKB. Namun, pekan kemarin, kabar mengejutkan datang saat Yazid menyebut kemungkinan mundur dari pencalonan. Ini setelah pesan via whatsappnya beredar luas di publik.
Hingga saat ini, belum ada satupun partai politik yang telah mengumumkan siapa yang mendapatkan rekomendasi atau bakal mereka usung dalam Pilkada Kebumen 2020. Hanya, isu kemudian beredar rekomendasi sejatinya sudah ada yang turun. Nama pun mulai disebut. Termasuk, siapa yang akan menjadi calon wakil Bupati sudah mulai dibicarakan publik. (cah)
