• Berita Terkini

    Senin, 17 Februari 2020

    Bahas Penyertaan Modal Rp 42 Miliar, Bank Jateng Gelar Sarasehan dengan Pemkab Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dalam rangka menyinergikan pengembangan investasi dan modal di jajaran Pemerintah Kabupaten Kebumen, Bank Jateng menggelar sarasehan. Sarasehan digelar di di Kantor Cabang Kebumen, Kamis (13/2/2020).

    Hadir dalam acara itu Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya, Pemimpin Cabang Koordinator Magelang, Wahyu Wibowo, Pemimpin Cabang Pembantu, Asisten 2 Setda Kebumen, Kepala Disporawisata Kebumen, Azam Fathoni, Kepala Dispermades Frans Haidar, Ka Bappenda, Kebag Perekonomian Setda Kebumen, Kabag Humas Setda Kebumen, dan sejumlah OPD terkait.

    Pemimpin Bank Jateng Cabang Kebumen HS Yudiantoro, mengatakan sarasehan bersama Bupati Kebumen dan Direktur Bank Jateng serta Karyawan maupun Karyawati Bank Jateng Cabang Kebumen itu sebagai bentuk komitmen sekaligus menyinergikan misi mencapai target penyertaan modal investasi sebesar Rp 42 miliar.

    Yudhi menambahkan capaian target ini dalam rangka menyumbang PAD Kebumen. Demi mencapai target itu,  Bank Jateng mengupayakan semaksimal mungkin seluruh potensi yang ada. "Target itu akan digalakan dari satu jaringan kantor cabang BankJateng dan 5 cabang pembantu yakni, Capem prembun, Karanganyar, Gombong, Ayah dan satu mobil kas keliling dan tujuh payment point," katanya.

    Bank Jateng, kata  Yudiantoro, telah memenuhi kriteria bank pengelolaan DD dan ADD.  "Kami sudah bisa melayani pembayaran PBB melalui Alfamart, bahkan Gopay. Inilah inovasi yang bisa kami memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, dibantu ada 30 ATM dan laku pandai 13 untuk mensuport. Apabila BumDes dapat kita jadikan laku pandai bisa menumbuhkan simbiosis mutualisme kita dapat dibantu jaringan hingga pelosok," katanya.

    Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Jateng pusat, Dwi Agus Pramudya menyampaikan, sarasehan ini merupakan suatu pertemuan yang sangat diharapkan untuk dilakukan secara periodik. Hal itu untuk membangun hubungan dengan Bank Jateng dengan pemerintah daerah.

    "Kebumen secara bertahap menambahkan setoran modal Bank Jateng. Tentunya bisa diperkuat waktu akan datang seiring dengan peningkatan PAD. Ternyata masih banyak potensi yang dikembangkan. Itu diharapkan menyumbang PAD cukup besar, sesuai dengan roadmap oleh pemkab," katanya.

    Nantinya, penyertaan modal tersebut akan dikembalikan kepada Pemkab dan masyarakat dalam bentuk peningkatan layanan dan terkait pelaksanaan kegiatan Pemkab. Termasuk di dalamnya CSR.

    Tak hanya itu pihaknya juga bersiap bersinergi mengentaskan kemiskinan. Ia menyebutkan ada banyak program pengentasan kemiskinan salah satunya yakni dengan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang turun menjadi 6 persen dari sebelumnya 7 persen untuk mitra Jateng.

    "Saya menginginkan hal ini dilakukan secara periodik dari produk yang kami siapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kebumen. Ini baru pertama, saya mengusulkan pertemuan lebih cair sehingga hubungan keduanya lebih baik lagi.

    "Didalam forum ini, saya meminta dari pemkab mungkin ada semacam knowlage sharing dan motivasi kami mohon itu untuk bagaimana mengelola, mengapa ada kebijakan ini itu sehingga kami bisa mengimbangi. Itu tujuan kami. Itu akan membawa kehangatan bagi kami," katanya.

    Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengatakan, bank jateng adalah mitra Pemkab Kebumen. Dari sebagian besar modal penyertaan dari pemkab karena ada perda yang menyebutkan penyertaan modal maksimal sebesar 42 miliar dari roadmap yang ada.
    "Untuk kedepan perda sampai 2020 dalam RPJMD ditambah hingga 48 miliar. Saya menerima pengahargaan empat kabupaten terbaik disaksikan oleh presiden ini kerjasama yang baik antara Bank Jateng dan yang lain terkait pengembangan UMKM. Ini penghargaan dari teman-teman Bank Jateng," kata Yazid.
    Gus Yazid mentargetkan akan fokus kepada kemiskinan. "Kemiskinan ini memang melibatkan instansi dan masyarakat. Namun karena pertumbuhan ekonomi, diatas provinsi dan nasional namun ini belum berdampak. Karena ini tidak sesuai inflansi yang ada agar nanti program Bank Jateng sesuai dengan pemkab agar ketemu antara kedua program," kata Yazid.
    Gus Yazid melanjutkan, tahun  2020 ini merupakan tahun politik. Ia berpesan jangan sampai program terhadap pemerintahan terganggu dengan Pilkada. Yazid menyebutkan anggaran pemkab 2020 ini bakal banyak disedot untuk pilkada.

    "Anggaran tersedot 52 miliar untuk pilkada sehingga saya harus motong anggaran di OPD akhirnya kegiatan terkurangi. Mudah-mudahan anggaran ini dapat mendukung pesta demokrasi.Karena kemarin Pilkades berjalan dengan baik saya yakin pilkada juga dengan baik," katanya. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top