• Berita Terkini

    Senin, 13 Januari 2020

    Tim Penanggulangan KLB Diterjunkan ke Sempor, Ini Hasilnya..

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan banyaknya warga di Kecamatan Sempor yang menderita sakit bukanlah disebabkan karena chikungunya. Dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah penderita, Dinas tak menemukan satu orangpun positif chikungunya seperti dugaan sebelumnya.

    Kepala Dinkes Kabupaten Kebumen, dr HA Dwi Budi Satrio menyampaikan, ia sudah terjun langsung ke lapangan bersama tim setelah mendengar informasi sejumlah warga Jatinegara Sempor menderita sakit.

    Selain Budi Satrio, Tim  Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) itu juga beranggotakan Kepala Puskesmas Sempor I, dr Toto beserta staf, dan analis laboratorium dari Puskesmas Gombong 2 (Semondo). Mereka ke lapangan pada Jumat  Jumat (10/1/2020) kemudian melakukan survei serta pendataaan (assesment) sekaligus intervensi untuk mengetahui apa penyebab penyakit warga.

    Budi mengatakan warga umumnya mengalami gejala panas, demam yang diikuti dengan nyeri seluruh badan, mual, muntah, ruam merah. Namun dari hasil tes yang dilakukan gejala itu bukan chikungunya seperti dugaan awal.

    "Dari hasil tes darah dengan menggunakan rapid test, tidak satupun positip Chikungunya. Berdasarkan data laporan mingguan Puskesmas Kecamatan Sempor, tidak ada kenaikan kasus. Sehingga diduga merupakan Common cold atau Spotted fever," kata Budi Satrio, kemarin.

    "Kita sudah memeriksaan vector penyebar Chikungunya (Nyamuk Aedesalbopictus atau Aedesaegypti) juga dilakukan dengan dibantu Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik nyamuk) setempat, dengan hasil tidak ditemukan jentik nyamuk pada bak-bak mandi," imbuhnya.

    Faktor resiko kesakitan ini adalah daya tahan tubuh yang menurun, misalnya karena kelelahan, hujan-hujanan, ditambah dengan pancaroba atau awal musim hujan seperti saat ini. Penyakit ini banyak terjadi pada pemukiman yang padat seperti desa Jatinegara. 

    "Selain itu ada beberapa warga menderita Campak, tetapi tetap saja dikatakan Chikungunya," kata Budi.

    Kondisi terbaru, warga yang menderita sakit rata-rata sudah sembuh. "Penderita panas sudah sebagian besar sembuh setelah berobat kepuskesmas Sempor 1 dan dokter praktek mandiri. Tidak ada juga yang dirawat di Rumah Sakit, ataupun meninggal, "ujar Budi Satrio.

    Meski bukan penyakit chikungunya seperti dugaan awal, Budi Satrio tetap mengapresiasi warga yang memberikan informasi adanya kejadian ini. Dengan adanya laporan warga, kejadian seperti itu membuat petugas serta Dinas Kesehatan bisa segera mengambil tindakan penanganan.

    Selain itu, Budi Satrio mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan pemantauan sampai dengan 2 minggu kasus terakhir

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Sempor 1 dr Toto, menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauandi wilayah yang terjangkit. Bahkan, Puskesmas atas seijin Dinkes menggelar pengobatan massal.

    "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tetap harus waspada. Jangan sungkan untuk datang ke Puskesmas melaporkan dan memeriksa gejala kesehatan," katanya.

    Sebelumnya, sejumlah warga Desa Jatinegara Kecamatan Sempor mengalami gejala sakit  panas, demam yang diikuti dengan nyeri seluruh badan, mual, muntah. Warga menduga itu merupakan serangan chikungunya. Mereka lantas melaporkan kepada Puskesmas Sempor. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top