• Berita Terkini

    Minggu, 05 Januari 2020

    Pemuda Sidoagung Gagas Bank Sampah

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Jika sampai tidak mendapat penanganan yang tepat, sampah akan menjadi masalah yang serius di masa mendatang. Salah satu cara untuk menangani persoalan tersebut yakni dengan meningkatkan kepedulian akan pengelolaan sampah. Inilah yang kini digagas oleh Pemuda peduli sampah Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng.

    Di desa tersebut, para pemuda peduli sampah ini merintis program bank sampah yang diberi istilah nama Bank Sampah Pelita Pertiwi. Sesuai namanya bank, tempat ini menjadi tempat menabung sampah bagi warga desanya. Ya dalam menanbung bank tersebut tidak menerima uang melaikan sampah.

    Bank Sampah yang baru dirintis ini bermula dari enam pemuda asal RT 2 RW 5 Desa Sidoagung. Motor penggeraknya yakni Ahmad Saefudin. Pemuda yang berusia 26 tahun asal desa setempat. Bank ini menerima tabungan segala bentuk sampah anorganik kecuali stereofom, pampers dan pembalut.

    Direktur Bank Sampah Ahmad Saefudin menyampaika ide awal pembuatan bank sampah lantaran terinspirasi acara stasiun televisi. Dimana para pemuda mampu aktif mengelola sampah menjadi rupiah. Selain itu, lingkungan sekitarnya juga kerap kali ditemukan sampah berserakan yang membuat kerawanan banjir. "Tahun 2019 lalu disini pernah terjadi banjir dan menyebabkan jembatan roboh. Kemudian kami terinspirasi mengelola sampah agar ikut menjaga kebersihan lingkungan," tuturnya, Sabtu (4/1) disela-sela peresmian bank sampah.

    Momentum peresmian tersebut sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi pengurus. Ini terkait bank sampah. Adapun narasumber dari pengelola Bank sampah Kelurahan Kebumen dan salah satu aktifis lingkungan Arief Hakim Prabowo. Bukan saja pengenalan jenis sampah dan pemilahan, melainkan juga sebagai manajemen pengelolaan bank itu sendiri.

    Udin, sapaan akrab Ahmad Saefudin menegaskan meskipun baru diresmikan, namun bank sampah ini telah memiliki 20 nasabah. Bahkan satu nasabah diantaranya merupakan gabungan warga RT 1 RW 6 yang bergabung dalam satu buku tabungan. Setiap nasabah bank, akan mendapatkan buku tabungan, jadwal penyetoran dan daftar harga sampah sesuai jenisnya.  "Disini sebagai motor penggerak yang diharapkan nanti meluas ke seluruh desa," imbuhnya.

    Pihaknya juga mengakui jika proses pembuatan bank sampah memang berkolaborasi dengan Karangtaruna desa setempat. Adapun terkait penjualan, pihaknya telah memiliki pengepul yang siap menampung hasil bank sampah. Khusus jenis plastik, akan dimasukkan ke industri di wilayah Kebumen. "Sampah yang masuk kemudian disortir sesuai jenisnya dan dijual ke pengepul," jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Sidoagung Ahmad Komarudin (48) mengungkapkan sangat mendukung inisiatif para pemuda desa. Terlebih penanganan sampah menjadi program yang tengah digalakkan pemerintah. Menurutnya, bank sampah ini memiliki banyak manfaat seperti lingkungan, kesehatan dan tidak menutup kemungkinan ekonomi. "Kalau sudah melembaga dan berjalan tentu akan kami bantu relasikan dengan dinas terkait," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top