KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Barziarah yakni mengunjungi makam leluhur atau makam para wali telah menjadi budaya bagi Masyarakat Jawa. Beberapa ajaran agama menyakini berziarah merupakan bagian dari ibadah. Selain untuk mendoakan para leluhur, berziarah juga dapat menjadi hal untuk mengenang sejarah.
Membahas Sejarah Kebumen tentunya tak lepas dari kisah Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bumidirjo atau yang biasa disebut dengan Ki Bumidirjo. Pasalnya beberapa sumber menyatakan jika nama Kebumen sendiri berasal dari kata Kebumian yang merujuk pada nama tokoh Ki Bumi atau Pangeran Bumidirjo.
Membahas Sejarah Kebumen tentunya tak lepas dari kisah Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bumidirjo atau yang biasa disebut dengan Ki Bumidirjo. Pasalnya beberapa sumber menyatakan jika nama Kebumen sendiri berasal dari kata Kebumian yang merujuk pada nama tokoh Ki Bumi atau Pangeran Bumidirjo.
Untuk itu jika berunjung ke Desa/Kecamatan Kutowinangun juga tak lengkap rasanya jika tak berziarah ke Makam Ki Bumidirjo. KPA Bumidirjo dimakamkan di Astana KPA Bumidirjo. KPA Bumidirjo dimakamkan di pemakaman umum. Cungkup Makam Pangeran Bumidirjo terlihat dari ujung jalan masuk yang disemen.
Pintu masuk makam juga terdapat gapura. Ini dibangun oleh Wayah Dalem (cucu atau Keturunan Kraton Mataram yang juga masih memiliki trah dengan KPA Bumidirjo). Gapura megah bergaya Khas Mataram tersebut selesai dibangun pada 24 April 2019 lalu. Gapura juga berada di area mushola berukuran 5 x 7,5 meter yang dibangun pada 2012 oleh prajurit TNI dari Kodim/0709 Kebumen bersama masyarakat setempat.
Juru kunci makam Muhammad Nasir (60) menyampaikan, makam KPA Bumidirjo juga kerap dikunjungi para pejabat. Khususnya jika akan ada Kabupaten Kebumen hendak melaksanakan hajat besar. “Bupati Kebumen Hj Rustiningsih salah satu tokoh yang membangun Makam KPA Bumidirjo,” tuturnya, Jumat (17/1).
Pihaknya yang kala itu didampingi Tokoh Masyarakat Sriyono (65) dan salah satu Guru SMK Pembangunan 1 Kutowinangun Hari Pristiyono pun menceritakan beberapa hal terkait dengan Sejarah KPA Bumidirjo. “Dulu disebelah selatan sebenarnya ada sendang, namun kini sendangnya sudah tidak tampak,” katanya.
Nasir meambahkan mengulas Sejarah Kebumen, tidak terlepas dari peran para tokoh besar. Termasuk KPA Bumidirjo yang juga merupakan sosok ulama. Sifat dan sikap para tokoh besar inilah yang seharusnya dapat menjadi contoh atau suri tauladan bagi masyarakat dan para pemimpin. “Para pendahulu kita merupakan orang besar yang amanah dan jujur. Sikap ini sangat penting dimiliki oleh para pemimpin,” ucapnya. (mam)
Pintu masuk makam juga terdapat gapura. Ini dibangun oleh Wayah Dalem (cucu atau Keturunan Kraton Mataram yang juga masih memiliki trah dengan KPA Bumidirjo). Gapura megah bergaya Khas Mataram tersebut selesai dibangun pada 24 April 2019 lalu. Gapura juga berada di area mushola berukuran 5 x 7,5 meter yang dibangun pada 2012 oleh prajurit TNI dari Kodim/0709 Kebumen bersama masyarakat setempat.
Juru kunci makam Muhammad Nasir (60) menyampaikan, makam KPA Bumidirjo juga kerap dikunjungi para pejabat. Khususnya jika akan ada Kabupaten Kebumen hendak melaksanakan hajat besar. “Bupati Kebumen Hj Rustiningsih salah satu tokoh yang membangun Makam KPA Bumidirjo,” tuturnya, Jumat (17/1).
Pihaknya yang kala itu didampingi Tokoh Masyarakat Sriyono (65) dan salah satu Guru SMK Pembangunan 1 Kutowinangun Hari Pristiyono pun menceritakan beberapa hal terkait dengan Sejarah KPA Bumidirjo. “Dulu disebelah selatan sebenarnya ada sendang, namun kini sendangnya sudah tidak tampak,” katanya.
Nasir meambahkan mengulas Sejarah Kebumen, tidak terlepas dari peran para tokoh besar. Termasuk KPA Bumidirjo yang juga merupakan sosok ulama. Sifat dan sikap para tokoh besar inilah yang seharusnya dapat menjadi contoh atau suri tauladan bagi masyarakat dan para pemimpin. “Para pendahulu kita merupakan orang besar yang amanah dan jujur. Sikap ini sangat penting dimiliki oleh para pemimpin,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Antusias Sambut Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
- Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda
- Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemprov Jateng Seleksi Ratusan Peserta Magang ke Jepang
- Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Perekonomian Meningkat
- Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp7 Triliun
- Ditinjau Ahmad Luthfi dan Zulkifli, Inilah Potensi Ekonomi KDMP Sumbung Boyolali