• Berita Terkini

    Jumat, 10 Januari 2020

    Kepengurusan PGRI Kebumen Diminta Sejalan dengan GTT/PTT

    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-PGRI Kebumen sebentar lagi akan melaksanakan reorganisasi. Dimana ajang tersebut menjadi momentum pergantian kepengurusan. Selama ini  PGRI Kebumen di era Kepemimpinan Tukijan sejalan dengan GTT/PTT. PGRI Kebumen kerap ikut andil dalam perjuangan GTT/PTT.

    Untuk kepengurusan PGRI ke depan atau kepengurusan baru diharapkan juga dapat sejalan dengan GTT/PTT. PGRI diharapkan dapat hadir dan turut serta memperjuangkan GTT/PTT. Sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Sejalan dengan PGRI, GTT/PTT juga berkecimpung dalam dunia pendidikan

    Salah satu GTT/PTT Kebumen Musbikhin menyampaikan kini telah tiba saatnya dimana PGRI Kebumen akan melaksanakan reoganisasi. Semasa dipimpin oleh Ketua Tukijan PGRI selalu mendampingi para GTT/PTT. Kepada pengurus yang baru, nantinya juga diharapkan demikian. “GTT/PTT berharap pengganti Tukijan tetap berjalan beriringan dengan GTT/PTT dalam Perjuangan Kedepan,” tuturnya, Jumat (10/1).

    Adanya kesepemahaman tersebut sangat penting bagi GTT/PTT. Adanya dukungan dari PGRI, membuat GTT/PTT tidak merasa sendirian dalam memperjuangkan cita-citanya. Dalam kesempatan kali ini Musbikhin juga mengucapkan terima kasih kepada PGRI yang kerap mendukung langkah-langkah GTT/PTT. “Mudah-mudahan kerjasama ini dapat terus berlanjut, meskipun telah berganti kepengurusan,” paparnya.

    Terpisah Ketua PGRI Kebumen Tukijan menyampaikan PGRI mempunyai tujuan mulia yakni menjadikan guru profesional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat. Untuk menuju hal tersebut PGRI aktif melakukan pelatihan dan memberikan informasi. Adapun untuk membuat guru sejahtera PGRI harus dapat mengusulkan kepada pemerintah dan mengawal kebijakan pemerintah yang pro guru. “Penting pula PGRI membentuk bank guru dan lainnya,” katanya.

    Terkait perlindungan, lanjutnya, PGRI mendirikan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH). Selain itu menempatkan ahli hukum menjadi Sekbid. Sedangkan untuk guru yang bermartabat mendirikan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI), melaksanakan bimbingan rohani dan pelatihan.

    Tukijan juga menyampaikan banyak hal terkait dengan reorganisasi kepengurusan. Pihaknya mengimbau kepada para kandidat untuk bermain cantik dan saling beradu program. Ibarat menjual produk silahkan beberkan keunggulan produknya masing-masing. Ini tentunya tanpa merendahkan produk orang lain. Siap bekerjasama dengan seluruh komponen dan siap berjuang untuk Kejayaan PGRI. “Tidak kalah penting yakni kandidat “Tidak kekudung welulang macan”. Artinya jangan menggunakan kekuasaan yang lebuh tinggi untuk kepentingan kemenangan pencalonan,” tegasnya.
    Tukijan berharap, kepada para bobotoh dan penonton untuk tidak mengambil langkah-langkah atau kebijakan yang bisa mempengaruhi hasil. Biarkanlah pemain adu taktik dilapangan. Ini semata-mata agar fair play dapat ditegakkan.”PGRI merupakan organanisasi profesi. PGRI dapat diakui sebagai organisasi profesi oleh persiden pimpinannya harus dari guru, bukan dari pejabat struktural,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top