Pelatih Perguruan Jeet Kune Do atau “Jit Kyùn Dou” Banjarnegara, Amirudin, mengatakan latihan yang digelar dengan mengambil medan pantai di lokasi Pantai Logending ini merupakan tradisi long march. Sekaligus, persiapan menghadapi Porwil Dulongmas di Pekalongan.
Pelatihan yang diikuti sekitar 15 petarung yang tergabung dalam cabang atlet Wushu Taulu ini hanya mengasah pelatihan keindahan jurus.
"Latihan kali ini untuk mengasah kemampuan menyimpan oksigen didalam paru-paru dengan istilah (VO2Max). Dalam latihan kali ini, para atlet juga mengasah keindahan jurus atau sanda."
"Sedangkan yang untuk petarung kita ambil latihan di gunung karena untuk mengasah kekuatan dan kemampuan diri, jadi setiap praktisi JKD diharapkan untuk menjadi dirinya sendiri." ungkapnya didampingi pelatin lain Maul, Rabu (8/1/2020)
Amirudin menambahkan, bela diri Jié Quán Dào berasal bahasa mandarin. Sedangkan dalam Bahasa kanton “Jit Kyùn Dou” (JKD) salah satu seni bela diri yang diciptakan oleh Bruce Lee, dengan menggabungkan beberapa aliran beladiri mulai wing chun, tinju, karate, arnis, jujitsu dan judo.
Ia mengungkapkan aliran beladiri ini dari asing namun saat ini sudah mulai populer dan banyak menyumbang kejuaraan dan medali emas. Adapun saat ini anggota Jeet Kune Do Banjarnegara mulai dari tingkat sekolah dsar hingga SMA sederajat.
"Aliran beladiri ini mengandalkan kecepatan dan kekuatan dari beragam aliran, ragam aliran tersebut dipadukan dan disederhanakan sehingga terbentuklah sebuah seni bela diri yang praktis dan mudah dikuasai seseorang, kami berharap seni bela diri ini bisa mendapatkan prestasi dan mengharunmkan nama daerah," ungkapnya. (Fur)
