• Berita Terkini

    Selasa, 10 Desember 2019

    Pelajar di Kebumen Diberi Pemahaman Mitigasi Bencana

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ratusan pelajar di Kecamatan Ayah mendapatkan desiminasi informasi kebencanaan. Salah satunya di MTs dan Pondok Pesantren Al Ikhsan Candirenggo Kecamatan Ayah. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kebumen. Ini untuk memberikan kesadaran dan pemahaman tentang mitigasi bencana untuk generasi muda.

    Koordinator Tagana Kebumen Sukamsi, menyampaikan mitigasi bencana kepada lembaga pendidikan menjadi sangat peting. Ini mengingat wilayah Ayah sendiri menjadi salah satu daerah rawan bencana di Kebumen. Letaknya yang dekat dengan pantai maupun karakteristik daerah perbukitan menjadi wilayah yang kerap terjadi bencana. 
    "Pengenalan dan penyadaran tentang mitigasi bencana harus terus diupayakan kepada masyarakat. Terlebih kini telah memasuki musim penghujan," ungkapnya didampingi anggota Tagana Agus Saptanudin, Senin (9/12/2019).

    Sukamsi yang juga inisiator Hutan Mangrove Kebumen menyampaikan para pelajar maupun tenaga kependidikan dibekali informasi tentang jenis bencana. Selain itu, juga langkah antisipasi dan cara evakuasi mandiri serta aman apabila terjadi gempa. "Para pelajar juga melakukan simulasi jika terjadi bencana dengan keluar dari gedung kemudian menuju titik kumpul," jelasnya.

    Desiminasi bencana ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi upaya mengurangi risiko bencana kepada masyarakat. Dengan pemahaman ini, masyarakat khususnya lingkungan pendidikan dapat meminimalisir kerugian dan dampak buruk bila terjadi suatu bencana.

    Terkait bencana, sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebelumnya telah meminya masyarakat untuk waspada. Dari data BPBD Kebumen, selama kurun waktu tahun 2019 kerugian akibat bencana longsor dan banjir telah mencapai Rp 6 miliar. Untuk banjir pada awal tahun kemarin melanda 53 desa di 12 kecamatan dengan kerugian Rp 4,6 miliar. Sedangkan tanah longsor, terjadi di 53 desa di wilayah 14 kecamatan dengan kerugian Rp 1,4 miliar.

    Terkait dengan hal tersebut BPBD juga membuat posko bencana  yang berfungsi sebagai sarana menyampaikan informasi. Posko bertugas untuk menangani bencana dan memberikan pertolongan pertama semampunya. Ditingkat kecamatan, posko dapat diisi dari Pegawai Kecamatan, Koramil maupun Polsek. Posko desa bisa diisi oleh Perangkat Desa dan masyarakat. Tetapi yang tidak kalah penting adalah pencegahan seperti membersihkan saluran air untuk antisipasi banjir. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top