• Berita Terkini

    Selasa, 10 Desember 2019

    Kondisi Pasar Karanganyar Kebumen Dikeluhkan Pedagang

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sejumlah kerusakan kios dan kondisi drainase di Pasar Karanganyar dikeluhkan oleh pedagang. Drainase yang tidak berfungsi secara maksimal membuat air tergenang. Terlebih kini Kebumen telah memasuki musim penghujan. Pedagang berharap Pemkab segara melakukan perbaikan.

    Keluhan lainnya yakni sejumlah kerusakan kios. Ini seperti kerusakan pada atap kios pasar yang bocor. Plafon ambrol, tergenangnya kios saat musim hujan. Faktor keamanan juga tak luput dari keluhan pedagang.  Ini lantaran beberapa barang milik salah satu pedagang hilang.

    Salah satu pedagang Irawan menyampaikan hujan yang turun menyebabkan jalan pasar tergenang. Bahkan meskipun gerimis jalan dalam terganang hingga 30 centimeter. Kondisi tersebut disebabkan tidak optimalnya fungsi drainase dalam menyalurkan air ke saluran pembuangan.

    Terlebih, aliran air terhambat adanya paving jalan yang lebih tinggi. "Terkait hal tersebut sudah saya sampaikan sejak lama. Namun belum juga ditindaklanjuti oleh dinas," tuturnya, sembari menunjukkan saluran drainase, Selasa (10/12/2019).

    Irawan yang menghuni kios di Pasar Karanganyar menuturkan pihaknya lebih kesal lagi lantaran kios yang dimilikinya tidak dapat difungsikan. Pihaknya mengaku sejak menempati yakni sekitar tujuh tahun yang lalu, hingga kini belum dapat menempati secara maksimal. Padahal disisi lain pihaknya selalu membayar retribusi.

    Angkanya juga cukup lumanyan. Tiap bulan, dirinya harus mengeluarkan uang Rp 150 ribu untuk empat kios. Sedangkan biaya sewa diterapkan untuk dua kios yang tidak dapat difungsikan. "Tujuh tahun tidak dapat digunakan tetapi bayar sewa. Ini masalahnya kalah hujan air masuk kesini karena letaknya rendah," tegasnya.

    Imam Ahmad, pedagang lain, menyampakan hal serupa. Kondisi atap Pasar Karangayar banyak yang bocor. Kondisi tersebut kerap membuat air menggenang di dalam pasar ketika hujan turun. Hal tersebut tentu menyebabkan pedagamg kebingungan mengamankan dagangan. Bukan hanya itu saja, kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh pengunjung. “Banyak keluhan saat hujan. Dagangan rusak dan pasar kotor. Atap banyak yang bocor, kalau pas hujan terlihat becek dan genangan air," paparnya.

    Sementara itu Kepala UPTD III Disperindag Jumono SE membenarkan hal tersebut. Pihaknya menyamaikan hal tersebut sudah disampaikan ke dinas. Rencananya untuk perbaikan jalan akan dilaksanakan pada tahun 2020.

    Sedangkan perbaikan kios dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang. “Kami sudah menyampaikan itu semua. Padagang diharapkan bersabar dan terus senantiasa melakukan perawatan. Untuk perbaikan terdapat prosedur-prosedur tertentu yang harus dilalui. Sehingga semua usulan tidak dapat seketika langsung terwujud. Untuk itu harus bersabar,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top