• Berita Terkini

    Kamis, 26 Desember 2019

    Imam Satibi: Dukungan NU Sangat Strategis Dalam Pilbup

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Kendati NU bukan merupakan partai politik (Parpol) namun keberdaanya dalam Pemilhan Bupati (Pilbub) sangat strategis. Ini tentunya terkait dengan mendulang pemilih. Untuk itu bakal calon yang nantinya didukung oleh NU tentunya akan leading dalam pilbub.

    Pandangan ini cukup beralasan. Sebab mayoritas warga Kebumen adalah NU. Di era seperti sekarang ini “post truth” pemilih akan lebih banyak bersikap emosional pada ikatan agama.

    Seruan atau fatwa politik dari NU secara resmi akan memiliki efek hingga sampai ke pemilih di akar rumput. apalagi hal ini di perkuat dengan adanya ribuan kader NU yang militan dari proses PKPNU atau Madrasah Kader yang dilakukan PCNU Kebumen.

    Selain itu warga NU akan sangat jeli bagaimana menilai bakal calon yang sejalan dengan aspirasi warga NU. "Warga NU adalah pemilih yang kritis dan idiologis setidak tidaknya, ini  akan menjadi modal utama bagi calon yang berhasil mengambil simpatik warga NU,” tutur tokoh NU Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI, Rabu (25/12/2019).

    Munculnya berbagai kader NU, lanjutnya Dr H Imam, dalam bursa pencalonan diharapkan nantinya akan mengerucut pada satu  pasangan kader yang benar-benar membawa spirit dan marwah NU untuk kemajuan Kebumen. 

    Apalagi tantangan Kebumen ke depan sangat kritis pada persoalan kemiskinan. Selain itu efek dari kemiskinan ini pasti warga  NU yang paling merasakannya. “Kita butuh vigur yang tidak hanya punya semangat dan ambisi kuat menjadi bupati dan wabub. Melainkan yang memiliki visi dan strategi jelas dalam membawa kemajuan Kebumen ke depan,” katanya.

    Dalam konstelasi politik yakni pada momentum Pilkada ini, Dr H Imam Satibi merupakan salah satu tokoh yang kerap disebut-sebut masuk bursa Cabup/Cawabup Kebumen. Bahkan beberapa pihak telah merumuskan pasangan Dr Imam Satibi dan tokoh ormas Muhammadiyah di Kebumen.

    Menanggapi hal tersebut, Dr H Imam Satibi menyampaikan apresiasi pada semua pihak yang telah mendorong untuk perbaikan Kebumen, ke depan melalui kontestasi. Kendati demikian secara pribadi Dr H Imam Satibi sendiri mengaku belum merasa proper untuk ikut kontestasi.

    Namun demikian, Dr H Imam mengaku sebagai kader NU jika ada dawuh dari kyai atas panggilan semangat berkhitmat pada bangsa tentunya tidak boleh ditolak. Secara pribadi pihaknya menilai kandidat yang bermunculan sampai hari ini sudah lebih dari cukup. Tinggal bagaimana mereka di framing niat dan misinya untuk melakukan perubahan besar.

    Bupati dan wabub memiliki peran yang sangat strategis untuk menjadi trigger perubahan di Kebumen pada tantangan besar yakni kemiskinan. Persoalan kemiskinan daerah menurutnya harus dipecahkan melalui struktural kebijakan daerah.

    Kebumen miskin bukan karena takdir dan bukan karena faktor alam. Tapi lebih disebabkan karena prinsip prinsip dasar budaya yang kurang dilembagakan dan disistemkan dalam kehidupan. Jika berkiblat pada daerah lain dapat diambil rumus kemiskinan bahwa daerah yang tatakelolanya dan pemerintahanya tertata dengan baik demikian masyarak aktif menegakan prinsip prinsip kedamaian, hukum, kemanusiaan, keadilan, etos kerja dan etos belajar dipastikan menjadi daerah yang maju dan jauh dari kemiskinan.

    “Jadi persoalan Kemiskinan di Kebumen yang hari ini menempati termiskin, diharapkan menjadi challenge dan tantangan dan isu strategis bagi para kandidat bupati dan wabup.  Kita tidak boleh sekedar terjebak hanya pada figur besar tapi tidak punya ekspetasi dan sense belong pada Kebumen masa depan. Kembali pada mention yang mengkaitkan pada calon, saya menyerahkan sepenuhnya pada organisasi NU. Karena saya bagian dari struktural di PCNU Kebumen sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top