• Berita Terkini

    Rabu, 25 Desember 2019

    Gali Sejarah Kecamatan Prembun, Komunitas KUPU Gelar Jelajah Kota

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Terpanggil untuk menggali kembali berbagai warisan sejarah yang dimiliki daerahnya, para remaja Prembun yang tergabung dalam Komunitas Pusaka Prembun (KUPU) mengadakan jelajah sejarah Prembun. Kegiatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu itu, mengambil fokus sejarah Pabrik Gula Remboen beserta bangunan dan benda terkait.

    Kegiatan diawali dari Markas Polsek Prembun dan diakhiri dengan diskusi di tempat yang sama. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari remaja Prembun serta partisipan dari Kebumen, Jogja dan Solo. Sekalipun harus berjalan sekitar 4 kilometer lebih, para peserta tampak antusias mengikuti penjelasan yang diberikan oleh para pemandu.

    Salah satu panitia, Sri Kusumastuti menyampaikan pihaknya telah melakukan persiapan dua bulan terkait kegiatan kemarin. Baik untuk mengumpulkan materi maupun berlatih memandu. Meski harus berusaha keras, namun bersyukur semua dapat berjalan dengan baik. “Alhamdulillah tugas dapat dilaksanakan dengan baik, sekalipun ini pengalaman pertama memandu wisata sejarah," ujar Sri.

    Ditambahkankanya, kegiatan tersebut merupakan langkah awal penyelenggaraan Pameran Sejarah Prembun yang rencananya akan diadakan Bulan Februari tahun depan.

    Sementara itu Kapolsek Prembun Iptu Tejo Suwono menyampaikan apresiasinya atas prakarsa mengadakan kegiatan tersebut. Pihaknya bahkan membuka pintu selebar-lebarnya bagi para remaja untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif di Mapolsek. Di sisi lain Iptu Tejo juga menyadari Gedung Mapolsek merupakan bekas kantor administratur pabrik gula. Ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting.

    “Karena itu tadi kami mempersiapkan salah satu anggota kami untuk ikut memandu. Harapannya ini bisa menjadi bentuk kolaborasi positif Kepolisian dengan warga," papar Iptu Tejo.

    Sementara Kades Prembun Slamet Suharno menyampaikan Pemerintah Desa mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut. Salah satu bentuknya dengan mengalokasikan dana desa untuk mendukung kegiatan pelestarian sejarah dan budaya seperti ini.

    Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang menghadirkan narasumber Teguh Hindarto dari Kebumen dan Aga Yurista dari Yogyakarta. Dalam diskusi tersebut selain digali berbagai data pabrik gula juga terungkap berbahai hal bernilai sejarah lokal yang belum utuh tergali. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top