• Berita Terkini

    Senin, 09 Desember 2019

    Belajar Menyenangkan Ala Gubuk Aksara

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Seperti sudah menjadi kodrat bagi anak-anak untuk senang bermain. Sebab dunia anak memang dunia bermain. Kendati demikian kini banyak orang tua yang menambah porsi belajar anak di luar sekolah. Kesenangan anak bermain pun berkurang.

    Tidak hanya belajar di sekolah, kini kebanyakan didaftarkan untuk mengikuti les dan privat pada lembaga khusus. Tujuannya tentunya untuk memantapkan nilai di sekolah. Tidak ada salahnya memang, namun tambahan belajar di lembaga khusus akan menjadikan waktu bermain anak semakin sedikit. Padahal masa anak-anak adalah masa bermain.

    Dalam hal ini terlihat dua hal yang berbeda. Dimana keinginan orang tua yakni meningkatkan nilai sekolah dengan cara memacu anak belajar. Sementara di sisi lain anak-anak membutuhkan waktu bemain. 

    Melihat hal tersebut, Omah Dolanan Gubuk Aksara yang merupakan Cabang dari Komunitas Gubuk Aksara mencoba menjembatani antara keinginan orang tua dan anak-anak. Dimana orang tua ingin anaknya mampu menguasai pelajaran di sekolah dan di sisi lain anak-anak dapat bermain.

    “Di Omah Dolanan Gubuk Aksara ini, anak-anak tidak hanya belajar diam seperti di kelas. Anak-anak juga tidak hanya belajar mata pelajaran di sekolah saja. Namun, sudah ada kurikulum yang dibuat untuk menunjang ketrampilan, kemandirian, dan akhlak anak-anak,” tutur salah satu pengajar Omah Dolanan Gubuk Aksara Hidayah, Sabtu (7/12) lalu.

    Hidayah juga menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan. Dalam kesempatan tersebut terkadang menghadirkan pengajar dari berbagai komunitas di Kebumen. Kegiatannya meliputi fun cooking, menggambar di berbagai media, mendongeng, bermain drama, dan membaca puisi rutin dilaksanakan bergantian setiap minggunya.

    “Disini anak-anak belajar membaca puisi. Tidak hanya teori semata namun juga mempraktikannya di depan teman-teman. Anak-anak juga belajar membuat sosis gulung mie dan pizza mie. Dimana anak-anak belajar memotong, menggoreng, mengenal bumbu dapur dan menjaga kebersihan dapur,” ungkapnya, didampingi rekannya Meilia Ulfah.
    Dayah menambahkan, pembelajaran yang dilaksanakan di Desa Petanahan ini juga mengutamakan karakter. Ini meliputu penanaman akhlak dan norma pada anak-anak. Ini dilaksanakan seperti berdoa ketika memulai dan mengakhiri kegiatan. Selain itu mencuci tangan sebelum makan, sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

    “Kami selalu berdoa dan menyebutkan arti doa tersebut. Sehingga anak-anak akan lebih memaknai doa, karena mereka tahu maksud dari doa tersebut. Lewat Omah Dolanan Gubuk Aksara diharapkan anak-anak dapat menemukan bakatnya atau menyukai ketrampilan tertentu,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top