• Berita Terkini

    Jumat, 15 November 2019

    Sekolah Swasta di Kebumen Terancam Krisis Jumlah Siswa

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dewan Pendidikan Kabupaten (DPK)  Kebumen menemukan adanya penuruan animo masyarakat untuk bersekolah di Swasta.  Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi animo masyarakat dalam menentukan pemilihan sekolah. Menurunnya gairah masyarakat untuk bersekolah di swasta menjadikan beberapa sekolah krisis murid.

    Hal ini disampaikan saat oleh Penanggungjawab riset DPK Kebumen Triswanto SPd MPd. Ini saat acara Paparan Hasil Riset DPK Kebumen terkait faktor-faktor penyebab menurunnya jumlah penerimaan murid di sekolah swasta. Acara dilaksanakan di Ruang Jatijajar Pendopo Bupati Kebumen, Kamis (14/11/2019).

    Acara tersebut juga dihadiri oleh Kabid Dikdas Disdik Kebumen  H Agus Sunaryo SPd MPd, Pegawai Bapeda Budi Jatmiko dan beberapa perwakilan sekolah swasta di Kebumen.

    Dalam paparannya disampaikan, kini jumlah siswa di sekolah swasta banyak yang mengalami penurunan siswa secara drastis. Bahkan ada salah satu sekolah swasta yang hanya mendapatkan siswa sangat sedikit. Bahkan jumlah guru dan siswanya lebih banyak jumlah gurunya. “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi animo masyarakat dalam memilih sekolah di Kebumen,” tuturnya.

    Dijelaskannya, analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-Square dan Crosstab  atau tabulasi silang. Data yang digunakan sebagai input dari analisis ini adalah data  jawaban kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai alasan masyarakat dalam memilih Sekolah  berdasarkan kondisi ekonomi keluarga.
    Dalam analisis ini data akan dikelompokkan berdasarkan faktor pemilihan sekolah di Kabupaten kebumen yang meliputi lokasi sekolah, kondisi ekonomi dan kondisi sekolah berdasarkan penghasilan orang tua.

    Ini mempunyai arti seorang siswa dalam memilih sekolah  dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga dan tingkat penghasilan orang tua mereka. Pilihan siswa untuk sekolah di sekolah yang dipengaruhi oleh penghasilan  orang tua sangatlah wajar.

    Mengingat kondisi ekonomi menjadi suatu pertimbangan  bagi siswa untuk lebih memilih sekolah yang mempersiapkan mereka untuk masuk ke dalam dunia kerja dengan adanya bekal keterampilan dan keahlian. Sehingga mereka mengharapkan dapat segera membantu orang tua dalam segi perekonomian keluarga. “Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang dapat diketahui terdapat hubungan yang positif antara animo masyarakat dalam memilih sekolah dengan penghasilan orang tua,” ungkapnya.

    Dari hasil riset yang telah dilakukan DPK Kebumen merekomendasikan beberap hal. Ini meliputi Dinas Pendidikan Kabupaten dimohon melakukan koordinasi dengan berbagai Kementerian untuk membatasi jumlah penerimaan dan rombel di sekolah negeri.  Sekolah negeri bukan focus pada volume siswa, tetapi pada kualitas. Selain itu Dinas Pendidikan dimohon meningkatkan kepedulian kepada sekolah-sekolah swasta.

    “Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama juga dimohon membatasi pendirian sekolah/madrasah baru, dan meningkatkan kualitas sekolah/madrasah yang sudah ada,” katanya.
    Sementara itu H Agus Sunaryo menyampaikan, penurunan jumlah siswa juga terjadi bukan hanya di sekolah swasta, melainkan juga pada sekolah negeri. Ini bisa terjadi karena jumlah siswanya memang tidak berbanding lurus dengan jumlah sekolah yang ada. Seperti diketahui bersama semakin lama semakin banyak sekolah baru. Ini baik yang swasta maupun yang dibawah pimpinan Kemenag. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top